Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pemilik Toko Dibunuh Usai Remehkan Bendera Pride LGBT, Polisi Tembak Pelaku

Susi Susanti , Jurnalis-Senin, 21 Agustus 2023 |10:04 WIB
Pemilik Toko Dibunuh Usai Remehkan Bendera Pride LGBT, Polisi Tembak Pelaku
Bendera pelangi lambang kelompok LGBT (Foto: Reuters)
A
A
A

CALIFORNIA - Seorang pemilik toko di Amerika Serikat (AS) ditembak mati setelah terjadi perselisihan mengenai bendera Pride yang dipajang di luar tempat usahanya.

Laura Ann Carleton, 66, ditemukan dengan luka tembak di toko Mag Pi miliknya di Cedar Glen, California, pada Jumat (18/8/2023).

Seorang tersangka - yang melarikan diri dari tempat kejadian dengan berjalan kaki – ditembak oleh polisi saat ditemukan di dekatnya, diduga masih bersenjata.

Carleton digambarkan sebagai "teman yang luar biasa" oleh sutradara Hollywood Paul Feig, yang memposting gambar mereka bersama.

Polisi mengatakan tersangka membuat "pernyataan yang meremehkan" tentang bendera pelangi sebelum menembak korban. Dia dinyatakan meninggal di tempat kejadian.

Dikutip BBC, Departemen Sheriff-Coroner County San Bernardino mengatakan petugas kemudian menemukan tersangka dengan bersenjatakan pistol.

Pada titik ini, "pertemuan kekuatan yang mematikan terjadi dan tersangka dinyatakan meninggal".

Feig - terkenal dengan film seperti Bridesmaids serta serial TV Freaks and Geeks - mengatakan temannya telah ditembak setelah menghadapi tersangka karena merobek bendera.

Dalam sebuah posting Instagram, dia mengatakan dia "sedih dan terluka" untuk keluarga Carleton dan komunitas LGBTQ +, karena Lauri adalah sekutu sejati".

"Intoleransi ini harus diakhiri," tulisnya.

"Siapa pun yang menggunakan bahasa kebencian terhadap komunitas LGBTQ+ harus menyadari kata-kata mereka penting, bahwa kata-kata mereka dapat menginspirasi kekerasan terhadap orang-orang yang tidak bersalah,” lanjutnya.

Kelompok lokal LGBT Lake Arrowhead mengatakan insiden itu menandai "hari yang sangat menyedihkan" untuk daerah tersebut dan bahwa Ms Carleton, seorang "teman dan pendukung", akan "benar-benar dirindukan".

“Dia dibunuh karena mempertahankan bendera Kebanggaan LGBTQ+ di depan tokonya,” tulis grup tersebut dalam postingan Instagramnya sendiri.

"Lauri tidak mengidentifikasi diri sebagai LGBTQ+, tetapi menghabiskan waktunya untuk membantu & mengadvokasi semua orang di komunitas,” lanjut tulisan itu.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement