Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Semakin Memanas, Ini 8 Calon Presiden Partai Republik jika Donald Trump Dihukum

Serli Utari Dewi , Jurnalis-Rabu, 30 Agustus 2023 |17:37 WIB
Semakin Memanas, Ini 8 Calon Presiden Partai Republik jika Donald Trump Dihukum
8 capres dari Partai Republik akan maju jika Donald Trump dihukum (Foto: AP)
A
A
A

NEW YORK - Persaingan calon presiden (capres) Partai Republik pada pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) pada 2024 semakin memanas. Beberapa nama telah bergabung ke dalam persaingan selama beberapa pekan terakhir. Semua pihak berusaha untuk menyingkirkan kandidat terdepan saat ini, yaitu mantan Presiden AS Donald Trump.

Kandidat yang akan memenangi persaingan ini nantinya akan melawan calon dari partai Demokrat, Presiden Joe Biden, saat pemilihan umum pada November 2024.

Berikut kandidat yang akan bersaing selama pemilihan 2024 mendatang, dikutip dari BBC:

1. Mike Pence

Mike Pence secara resmi mengkampanyekan dirinya dengan berpidato pada 7 Juni lalu. Dia menantang keras Donald Trump dengan menuduh bahwa Trump tidak setia pada konstitusi AS dan mengabaikan nilai-nilai konservatif.

Mike merupakan wakil presiden Trump yang menjabat selama empat tahun, ia setia kepada Trump sampai akhirnya terjadi kerusuhan di Capitol pada tahun 2021 dan membuat hubungan mereka renggang.

Mike merupakan putra dari seorang veteran Perang Korea, ia mengawali karirnya di politik konservatif sebagai pembawa acara radio.

Pada tahun 2000 ia menjadi anggota DPR dan menjabat sampai tahun 2013, ia mengikuti “prinsip konservatif” dan sejalan dengan gerakan tea party.

Selain itu, ia pernah menjabat menjadi Gubernur Indiana pada tahun 2013 hingga 2017. Selama menjadi Gubernur ia menetapkan pemotongan pajak terbesar dalam sejarah negara tersebut, dan menandatangani undang-undang pembatasan aborsi serta melindungi kebebasan agama.

Mike pence berumur 64 tahun dan beragama Kristen evangelis, dalam menjadi wakil presiden 2016 lalu ia dituduh membantu mengatur blok pemungutan suara atas nama Trump.

Mike adalah seseorang yang memiliki suara lembut, tenang dan dipandang sebagai pengganti presiden yang bombastis. Namun Trump menganggap Mike kurang memiliki “keberanian” karena ia pernah menolak membantu Trump untuk membatalkan hasil pemilu 2020.

Pada Januari 2021, pendukung yang pro terhadap Trump menyerang Capitol AS, mereka berteriak “Gantung Mike Pence!”.

2. Chris Christie

Pada tanggal 6 Juni mantan gubernur New Jersey ini mengumumkan pencalonannya di balai kota yang terletak di New Hampshire.

Setelah mengalami kegagalan pada pemilihan presiden tahun 2016, ia mencoba kembali pada pemilihan 2020 dan bergabung bersama Trump untuk berdebat melawan Biden. Namun, saat ini ia menjadi pengkritik keras Trump sejak kerusuhan di Capitol AS.

Christie telah menjabat selama dua periode sebagai gubernur New Jersey dari tahun 2010 hingga 2018. Pada masa jabatannya ia sangat populer hingga akhirnya mendapat skandal politik.

Selain itu, Christie pernah menjadi jaksa penuntut utama New Jersey di bawah Presiden George W Bush dari tahun 2002-2008, ia juga pernah memenjarakan menantu dari Trump.

3. Ron DeSantis

Ron DeSantis dipandang sebagai kandidat yang mampu mengalahkan Trump selama pertarungan head to head nanti.

Ron berusia 44 tahun, ia lulusan Harvard dan Yale. Ron merupakan pendatang baru di bidang politik AS. Ia juga pernah bertugas di Angkatan Laut AS, termasuk tur di Irak.

Selain itu, ia merupakan anggota DPR yang tidak banyak diketahui orang-orang. Ia menjabat dari tahun 2013 hingga 2018. Ron menjadi terkenal saat ia menjadi gubernur, karena ia menempatkan dirinya sebagai pejuang budaya.

Namun Ron memiliki perselisihan hukum yang semakin banyak dengan Walt Disney World, tidak hanya itu ia juga mendukung undang-undang yang membatalkan program keberagaman inklusi, melarang pengajaran identitas gender di sekolah umum, melarang pertunjukan drag, dan masih banyak lagi.

4. Tim Scott

Scott telah berkarir di dunia politik selama puluhan tahun dan mengikuti pemilu pada bulan mei dengan uang tunai USD22juta setara dengan Rp335.555.000.000, total tersebut lebih banyak daripada pesaing lainnya.

Scott berusia 57 tahun ini merupakan satu-satunya pria kulit hitam yang pernah menjabat di Kongres. Ia telah mewakili negaranya di Senat sejak 2013.

Dia mencalonkan dirinya pada tahun 2024 dengan janji untuk membalikkan “negara yang mengalami kemunduran” dan menghidupkan kembali “budaya kebesaran” Amerika.

Scott sangat disukai di antara rekan-rekannya, ia juga mendapat dukungan dari dua senator lainnya, yaitu John Thune, anggota Partai Republik yang memiliki tingkat tertinggi kedua di majelis tersebut.

5. Nikki Haley

Nikki mengumumkan pencalonannya sebagai presiden pada pertengahan Februari, ia merupakan kandidat pertama yang memiliki tujuan untuk melawan Trump.

Haley berumur 51 tahun, ia merupakan salah satu prospek muda paling cemerlang di Partai Republik. Lahir di Carolina Selatan, keturunan Punjabi Sikh, Haley juga pernah menjadi gubernur termuda pada 2009.

Selain itu,Haley juga pernah menjabat sebagai duta besar AS untuk PBB dan kemudian ia keluar secara dramatis dari pertemuan Dewan Keamanan PBB pada saat utusan Palestina sedang menyampaikan pidatonya.

6. Vivek Ramaswamy

Pada akhir Februari di saluran Fox News, Vivek mengumumkan pencalonannya sebagai presiden yang akan menempati Gedung Putih.

Vivek merupakan pengusaha bioteknologi keturunan India-Amerika yang tidak memiliki pengalaman politik, ia sering tampil di program harian pembawa acara Fox, Tucker Carlson yang merupakan acara berita paling banyak ditonton di AS.

Vivek merupakan penulis Woke, Ins yaitu Penipuan Keadilan Sosial di dalam Perusahaan Amerika.

Selain itu, ia berkomentar tentang dakwaan Trump atas kesalahan penanganan dokumen rahasia, ia bersumpah bahwa jika terpilih menjadi presiden, ia akan memaafkan Trump atas kejahatan apa pun dan mengkritik pihak lain karena tidak mengikutinya.

7. Asa Hutchinson

Asa Hutchinson mengumumkan pencalonannya sebagai presiden pada saat wawancara bulan April dengan ABC News, setelah beberapa hari dakwaan untuk Trump keluar atas tuduhan pidana New York.

Hutchinson, berumur 72 tahun mantan pengacara dan pengusaha ia juga menjadi jaksa federal termuda di Amerika di bawah pemerintahan Ronald.

Ia pernah menjabat menjadi Dewan Perwakilan Rakyat AS selama dua periode, termasuk menjadi jaksa dalam persidangan pelengseran Bill Clinton, dan menjadi kepala Badan Pengawasan Narkoba pada masa pemerintahan George W Bush.

Sementara itu, ia berkomentar tentang Trump bahwa masalah hukum Trump merupakan tontonan dan gangguan yang seharusnya Trump mundur dari pencalonannya.

Dengan menjadi kandidat sebagai “non-Trump”, ia berjanji akan bersandar pada “akal seha dan konservatisme yang konsisten”.

8. Doug Burgum

Borgum seorang mantan eksekutif perangkat lunak dan gubernur Dakota Utara mengkonfirmasi pencalonannya sebagai presiden pada 7 Juni dengan mengatakan “jika anda menginginkan lebih banyak akal sehat di kota kecil di Washington dan kota-kota besar, kami akan mewujudkannya”

Menurut The New York Times, Burgum sudah mengawasi periode ekspansi ekonomi yang signifikan, dan ia juga menyetujui kebijakan sosial yang konservatif, bahkan saat ia meremehkan perannya dalam kebijakan tersebut

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement