Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kemenangan Ukraina di Front Selatan Bisa Buka Jalan Dorong Rusia Kembali ke Semenanjung Krimea

Susi Susanti , Jurnalis-Kamis, 31 Agustus 2023 |11:45 WIB
Kemenangan Ukraina di Front Selatan Bisa Buka Jalan Dorong Rusia Kembali ke Semenanjung Krimea
Kemanangan Ukraina di front selatan bisa dorong Rusia kembali ke semenanjung Krimea (Foto: Reuters)
A
A
A

UKRAINA – Kemajuan pasukan Ukraina baru-baru ini di front selatan dapat membuka jalan untuk mendorong Rusia kembali ke semenanjung Krimea yang dianeksasi.

Menteri Luar Negeri Dmytro Kuleba mengatakan hal ini menjadi mungkin setelah Kyiv membebaskan desa Robotyne yang “penting secara strategis” di wilayah Zaporizhzhia.

Militer Rusia mengatakan pasukannya masih mempertahankan desa tersebut.

Ukraina berupaya memotong koridor darat ke Krimea, yang direbut Rusia pada 2014.

Dengan melakukan hal ini, Kyiv akan membagi wilayah yang diduduki Rusia di Ukraina selatan menjadi dua, sehingga membuat jalur pasokan ke Moskow menjadi lebih rumit.

Klaim terbaru oleh Ukraina dan Rusia belum diverifikasi secara independen.

“Setelah bercokol di sisi [Robotyne], kami membuka jalan ke Tokmak dan, pada akhirnya, Melitopol dan perbatasan administratif dengan Krimea,” terang Kuleba saat berbicara pada pertemuan duta besar Perancis baru-baru ini di Paris, dikutip BBC.

Kota Tokmak dan Melitopol yang diduduki Rusia adalah pusat militer dan logistik utama bagi Rusia.

Kuleba menekankan bahwa serangan balasan Ukraina – yang dilancarkan pada awal Juni lalu – terus berlanjut, namun mengakui bahwa itu adalah tugas yang “sangat sulit”.

“Jumlah ladang ranjau dan benteng pertahanan belum pernah terjadi sebelumnya. Drone, helikopter, dan pesawat Rusia mendominasi udara. Namun secara bertahap kami berhasil,” lanjutnya.

Dia menggambarkan bagaimana satu kelompok yang terdiri dari 31 pejuang Ukraina "benar-benar merangkak melewati ladang ranjau berkilo-kilometer", yang pada akhirnya memungkinkan sebuah brigade untuk merebut kembali Robotyne.

Dalam laporannya pada Rabu (30/8/2023) mengenai situasi medan perang, militer Ukraina juga mengatakan pasukannya “berhasil” di arah selatan dan tenggara Robotyne.

Namun militer Rusia mengatakan pasukannya telah “menangkap sembilan serangan” oleh pasukan Ukraina di daerah Robotyne, serta di sekitar desa Verbove di tenggara.

Moskow – yang mengklaim telah menyiapkan tiga garis pertahanan di selatan – telah berulang kali menggambarkan serangan balasan Ukraina sebagai kegagalan total, memakan banyak korban jiwa dan hanya sedikit kemajuan yang dicapai.

Institut Studi Perang yang berbasis di Amerika Serikat (AS) mengatakan "Pasukan Ukraina terus maju ke timur Robotyne pada tanggal 29 Agustus, sambil terus mengamankan posisi di Robotyne".

Ukraina mengklaim telah menembus garis pertahanan pertama Rusia di dekat Robotyne, dan pasukannya kini bertujuan bergerak lebih jauh ke selatan untuk mencapai jarak serang dari semua kota yang diduduki Rusia di pantai Laut Azov.

Namun Rusia diyakini telah membangun sistem parit dan terowongan sepanjang satu kilometer, serta menggali posisi artileri dan apa yang disebut penghalang beton anti-tank "gigi naga". Moskow berharap hal ini akan membantu menghentikan kemajuan Ukraina lebih lanjut.

Kyiv melancarkan serangan balasan setelah mendapatkan senjata modern dari sekutunya di Barat dan mempersiapkan batalion penyerangan.

Namun, kemajuannya berjalan lambat, dan terdapat laporan mengenai beberapa perbedaan pendapat mengenai taktik perang antara jenderal-jenderal penting Ukraina dan Amerika.

Kyiv juga mengatakan pihaknya membutuhkan lebih banyak persenjataan Barat, khususnya tank, peralatan ranjau dan pesawat perang – seperti jet tempur F-16 buatan AS – untuk menantang superioritas Rusia di udara.

Pada Rabu (30/8/2023), pertempuran juga berlanjut di timur laut Ukraina, di mana pasukan Rusia berusaha untuk maju ke kota strategis Kupiansk di wilayah Kharkiv.

Seperti diketahui, Presiden Rusia Vladimir Putin melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada Februari 2022.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement