Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) menyarankan warganya di ibu kota untuk berlindung, sementara Kementerian Luar Negeri Perancis mendesak warganya di Gabon untuk “menghindari atau membatasi” perjalanan.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Rabu (30/8/2023) juga mengutuk “upaya kudeta yang sedang berlangsung sebagai cara untuk menyelesaikan krisis pasca pemilu” di Gabon.
Menurut juru bicaranya Stéphane Dujarric, Guterres meminta “semua pihak yang terlibat untuk menahan diri” dan mendesak tentara dan pasukan keamanan untuk “menjamin integritas fisik Ondimba dan keluarganya.
Terdapat sembilan kudeta dalam tiga tahun terakhir di bekas jajahan Perancis. Yakni Mali, Guinea, Burkina Faso, Chad, Niger, Tunisia dan sekarang Gabon yang telah merusak kemajuan demokrasi dalam beberapa tahun terakhir.
(Susi Susanti)