Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Situs Penipuan Rusia Dapatkan Data Pribadi Ribuan Warga Ukraina

Rahman Asmardika , Jurnalis-Jum'at, 01 September 2023 |18:01 WIB
Situs Penipuan  Rusia Dapatkan Data Pribadi Ribuan Warga Ukraina
Ilustrasi.
A
A
A

Salah satu situs tersebut, WarTears.org, mengklaim memiliki catatan lebih dari 170.000 tentara Ukraina dalam basis datanya.

Pejabat pertahanan AS meyakini bahwa Rusia menggunakan nama, nomor telepon dan alamat warga Ukraina yang diperoleh melalui situs-situs itu untuk menentukan apakah tentara dan anggota keluarga mereka itu tinggal di dalam wilayah pendudukan Rusia.

Mereka yang tinggal di wilayah pendudukan dapat ditemukan, disaring, ditahan dan dideportasi ke Rusia, menurut sejumlah pejabat.

“Itu cukup mengkhawatirkan,” kata pensiunan Angkatan Udara AS Kolonel Cedric Leighton, yang menghabiskan lebih dari dua dekade bekerja sebagai pejabat intelijen. “Akan tetapi, itu juga menunjukkan ketelitian (Rusia) dalam mengumpulkan data dan kesediaan mereka untuk mengeksploitasi kerentanan ini.”

September tahun lalu, Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield mengatakan bahwa perkiraan sejumlah sumber, termasuk pemerintah Rusia, menunjukkan bahwa pihak berwenang Rusia telah menginterogasi dan mendeportasi paksa sekitar 900.000 hingga 1,6 juta warga Ukraina. Rusia membantah klaim tersebut.

Tatsenko mengatakan, FSB Rusia, yang merupakan penerus utama badan keamanan Uni Soviet, KGB, telah menggunakan informasi pribadi yang diperoleh dari situs-situs itu untuk melakukan pemerasan demi mendapatkan informasi tentang tawanan perang Ukraina.

“Dengan memberikan informasi semacam itu, tanpa disadari orang-orang dapat memperburuk situasi orang terkasih mereka di tahanan,” ujarnya.

Memberikan tekanan pribadi pada masyarakat adalah taktik Rusia yang “sangat biasa,” yang sudah digunakan sejak zaman Stalin, kata Leighton.

“Ini adalah penyempurnaan hal itu. Ini jelas semakin memperparah itu,” katanya kepada VOA.

Situs-situs itu diyakini dibuat tak lama setelah Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022. Pejabat pertahanan AS mengatakan, mereka mengetahui keberadaan situs-situs itu musim panas ini.

Tidak semua situs tipuan yang ditemukan Intelijen Pertahanan Ukraina berasal dari pemerintah Rusia, kata Yatsenko. Beberapa di antaranya diciptakan penipu untuk mencoba memeras uang dari warga Ukraina yang sedang rentan.

“Mereka menjanjikan jalur komunikasi, kiriman parsel, lalu melakukan pemerasan, dengan mengatakan bahwa tahanan akan dipukuli jika kerabatnya tidak mengirimkan uang. Dalam 99% kasus, mereka yang ada di balik kanal-kanal itu adalah orang yang sama sekali tidak punya hubungan dengan tahanan dan tidak punya informasi apa-apa tentang para tahanan,” katanya kepada VOA.

Untuk mencari informasi lebih lanjut tentang anggota keluarga yang hilang, Yatsenko mengatakan, warga Ukraina sebaiknya hanya menghubungi sumber-sumber resmi pemerintahan. Markas Koordinasi Perawatan Tawanan Perang pemerintah Ukraina dapat dihubungi di +38 (044) 390 43 90 atau 0 800 300 529, Senin-Jumat antara pukul sembilan pagi hingga lima sore waktu setempat.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement