JAKARTA - Seorang pedagang makanan warung tegal (warteg) di sekitar lokasi produksi film porno atau Studio KBB yang berada di Srengseng Sawah di Jakarta Selatan mengaku sering mendapatkan pesanan makanan hingga 15 bungkus.
Hal itu disampaikan seorang pelayan makanan yang berjarak sekitar 50 meter dari lokasi studio bernama Aji. Dia mengaku sering mendapat pesanan makanan dari orang yang bekerja di studio tersebut.
Aji menyebut, makanan yang dipesan dibungkus kemudian antarkan ke lokasi studio. Namun, dia mengaku menghantarkan makanan hanya di depan pintu tidak sampai masuk ke dalam ruko.
"(Mereka) sering mesan makan. Dianterin (makannya) ke tempat tapi cuma di depan. Kalau enggak dia datang ke sini (warteg)," kata Aji kepada wartawan, Selasa (12/9/2023).
Biasanya mereka satu kali memesan makanan dengan jumlah yang cukup banyak sekitar 15 bungkus makanan. Makanan yang dipesan biasanya untuk makan siang.
"Sampai 15 (porsi) satu kali untuk makan siang," katanya.
Sebelumnya, rumah produksi film porno di Studio 1 (Studio KBB) yang beralamat di Jalan Srengseng Sawah, Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan kini telah berganti menjadi tempat konveksi.
Kini, rumah produksi yang digunakan sebagai tempat syuting telah beralih menjadi tempat konveksi. Sama seperti Karya Bintang Studio, Studio KBB berbentuk ruko kecil berlantai dua. Berdasarkan pantauan, ruko tersebut beralamat di RT 1 RW 9 Nomor 2B.
Seorang penyewa ruko, Agus mengaku telah menempati ruko bekas produksi film porno selama satu bulan. Saat dia menempati ruko tersebut telah bersih dari berbagai hal termasuk alat yang digunakan untuk memproduksi film porno.
"Sekarang saya ngontrak setengah tahun dan baru menempati 1 bulan," ujar Agus di Srengseng Sawah, Jakarta Selatan, Selasa.
Namun, Agus mengatakan saat membeli ruko tersebut dia tidak mengetahui, sebelumnya menjadi tempat produksi film porno. Namun, dia mengaku mendengar dari tetangganya bahwa tempat tersebut sebelumnya digunakan sebagai kantor perekrutan calon artis.
"Saya enggak tahu sebelumnya jadi tempat apa, tapi yang saya dengar dari tetangga dan pemilik ruko tempat ini tadinya kantor perekrutan calon artis sinetron," katanya.
Lebih lanjut, Agus mengungkapkan saat dirinya melakukan survey dia mengaku tidak melihat adanya alat-alat syuting. Lebih dalam, saat menempati ruko nomor 2 B itu dia mengatakan sudah tak ada lagi barang-barang.
"Ketika saya survei dan menempati, pokoknya ruko sudah kosong dan bersih enggak terlalu detail lah," ujarnya.
(Arief Setyadi )