Pada 2021, Chong mengajukan mosi di parlemen yang menyatakan perlakuan Tiongkok terhadap populasi minoritas Uighur sebagai genosida.
Tiongkok telah berulang kali membantah adanya upaya untuk mengintimidasi Chong atau mencampuri urusan Kanada.
Dalam kesaksiannya, politisi Konservatif itu merinci cara-cara lain yang menurutnya Tiongkok telah melakukan campur tangan di negaranya.
Hal ini termasuk merekrut mahasiswa internasional Tiongkok di universitas-universitas Kanada, yang kemudian dipaksa oleh Beijing untuk memata-matai mahasiswa dan aktivis lain yang dianggap tidak bersahabat dengan Partai Komunis Tiongkok (CPC).
Dia juga mengangkat masalah “kantor polisi” yang dikelola Beijing di Kanada yang diduga digunakan untuk memaksa beberapa warga negara Tiongkok kembali ke Tiongkok.
Tiongkok membantah memiliki kantor polisi di luar negeri dan menyebutnya sebagai “pusat layanan” bagi warga negaranya di luar negeri.
Sebagai sasaran intimidasi, Chong mengatakan bahwa dia telah memutuskan kontak dengan keluarganya di Hong Kong "untuk sangat berhati-hati" demi menjaga keselamatan mereka.