“Kami hanya membutuhkan orang-orang yang memahami situasi ini – bantuan logistik, anjing yang benar-benar dapat mencium bau orang dan mengeluarkan mereka dari bawah tanah. Kami hanya membutuhkan bantuan kemanusiaan, orang-orang yang benar-benar mengetahui apa yang mereka lakukan,” lanjutnya.
Ketua serikat dokter Libya Mohammed al-Ghoush mengatakan kepada media Turki, ada juga kebutuhan mendesak akan tim forensik dan penyelamat khusus serta tim lain yang berspesialisasi dalam pemulihan jenazah.
Médecins Sans Frontières (MSF) mengatakan tim darurat akan tiba di Derna pada Kamis (14/9/2023) waktu setempat untuk menilai kebutuhan medis dan menyumbangkan peralatan medis darurat untuk merawat yang terluka dan kantong mayat ke Bulan Sabit Merah Libya.
Jalanan tertutup lumpur dan puing-puing, serta dipenuhi kendaraan yang terbalik.
Chkiouat, seorang pejabat setempat, mengatakan beberapa daerah di Derna telah "lenyap, hilang sama sekali".
“Jadi bayangkan sebuah kawasan pemukiman hancur total, tidak terlihat, sudah tidak ada lagi. Saya belum pernah melihat hal seperti ini sebelumnya. Ini pasti tsunami,” terangnya.
Taha Muftah, seorang jurnalis foto di Derna, mengatakan para ahli telah memperingatkan mengenai bendungan tersebut sejak 2011 "tetapi tidak ada yang melakukan apa pun mengenai hal tersebut".