Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pertemuan Bersejarah, Vladimir Putin dan Kim Jong Un Diskusikan Kemungkinan Kerja Sama Militer

Susi Susanti , Jurnalis-Kamis, 14 September 2023 |06:30 WIB
Pertemuan Bersejarah, Vladimir Putin dan Kim Jong Un Diskusikan Kemungkinan Kerja Sama Militer
Presiden Rusia bertemu dengan Pemimpin Tertinggi Korut di Rusia (Foto: EFE/EPA/Sputnik)
A
A
A

Pemimpin Korea Utara tersebut diperkirakan akan singgah di beberapa pabrik dan di Vladivostok dalam perjalanan pulang.

Pertemuan Kim dan Putin terjadi setelah kunjungan delegasi Rusia ke Korea Utara pada Juli, di mana Kim memamerkan rudal Pyongyang, termasuk rudal balistik antarbenua Hwasong, kepada Menteri Pertahanan Sergei Shoigu.

Para ahli mengatakan Moskow tertarik pada senjata Korea Utara karena kompatibilitasnya dengan sistem senjata Rusia.

Valeriy Akimenko, pakar militer Rusia di Pusat Penelitian Studi Konfli, mengatakan mereka sangat tertarik pada peluru artileri dan senjata karena artileri adalah "dewa yang dipuja Rusia" di medan perang.

Akimenko mengatakan senjata Korea Utara dapat bertindak "sebagai tindakan sementara" saat Rusia berjuang untuk meningkatkan produksinya.

Kim Dong-yup, seorang profesor di Universitas Studi Korea Utara, mengatakan Pyongyang kemungkinan besar akan berkewajiban menyediakan peluru dan “jenis rudal yang lebih tua lagi”.

Yang Uk, peneliti di Asian Institute for Policy Studies, mengatakan ada kemungkinan juga bahwa senjata baru seperti rudal balistik jarak pendek dapat dipasok, seperti roket “super besar” KN-25.

Beberapa analis percaya bahwa Korea Utara mungkin memiliki persediaan senjata dalam jumlah besar karena negara tersebut belum pernah berperang sejak Perang Korea berakhir dengan gencatan senjata pada tahun 1953, namun ada juga yang percaya bahwa Pyongyang mungkin enggan untuk menyerahkan terlalu banyak senjata karena relatif kekurangan sumber daya.

Namun para pengamat percaya bahwa senjata Korea Utara hanya akan memberikan dorongan jangka pendek terhadap upaya perang Moskow. Mereka mengatakan Moskow, dengan amunisi yang sangat terbatas, mengandalkan persediaan peluru artileri yang lebih tua dan tidak dapat diandalkan.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement