RUSIA – Kunjungan Pemimpin Tertinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong Un bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Rusia membuat ketar-ketir negara Barat dan sekutunya.
Penasihat keamanan nasional Amerika Serikat (AS), Korea Selatan (Korsel), dan Jepang pada Kamis (14/9/2023) langsung bereaksi atas pertemuan itu. ketiganya bersama-sama mengeluarkan peringatan mengenai potensi pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara dan Rusia.
Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor kepresidenan Korea Selatan, ketiga negara tersebut mengatakan akan ada “konsekuensi yang jelas” jika salah satu negara melanggar kewajiban mereka berdasarkan resolusi dan sanksi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), khususnya yang berkaitan dengan perdagangan senjata dan kerja sama militer.
“Ketiga negara menyatakan keprihatinan yang mendalam atas diskusi antara kedua pemimpin, yang mencakup topik terkait kerja sama militer, termasuk pengembangan rudal balistik antarbenua (ICBM), meskipun ada peringatan berulang kali dari komunitas internasional,” kata pernyataan itu, dikutip CNN.
Seperti diketahui, kedua negara juga membahas rencana kerja sama militer.
Intelijen Pertahanan Ukraina pada Rabu (13/9/2023) mengatakan bahwa kerja sama militer antara Rusia dan Korea Utara bukanlah hal baru.
Andrii Yusov, perwakilan Intelijen Pertahanan, dalam sebuah wawancara dengan media pemerintah Ukraina menjelaskan permintaan Rusia terhadap proyektil untuk artileri dan MLRS (Multiple Launch Rocket Systems) sudah diketahui oleh pihak berwenang Ukraina.
“Kita tidak bisa mengabaikan hal ini. Sayangnya, ini adalah faktor penting yang akan dirasakan di medan perang, tetapi ini bukanlah berita baru dalam situasi ini. Ini adalah sebuah skenario, reaksi yang sedang dilakukan Ukraina,” terangnya.
Ketika ditanya dalam latar belakang apakah roket Korea Utara dipasok ke Moskow, seorang pejabat dari kantor kepresidenan Korea Selatan menjawab dengan responsif.
“Kami telah lama mengkonfirmasi bahwa senjata yang disediakan oleh Korea Utara digunakan oleh Rusia di medan perang Ukraina,” ujarnya.
Pemerintahan Biden yakin Korea Utara mengirimkan roket dan rudal infanteri untuk digunakan di Ukraina oleh pasukan tentara bayaran Rusia Wagner pada tahun lalu.
(Susi Susanti)