 
                JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengakui kuwalahan dengan fasilitas 22 helikopter water bombing yang harus dipakai secara bergantian, untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di seluruh wilayah Indonesia.
Kepala BNPB Suharyanto mengatakan, di tengah badai El Nino yang saat ini memicu kebakaran di berbagai wilayah membuat keberadaan helikopter water bombing sangat krusial. Namun, hingga saat ini hanya terdapat 22 unit helikopter yang dapat digunakan untuk mengendalikan karhutla di seluruh wilayah Indonesia.
Dia menilai seharusnya helikopter water bombing di Indonesia minimal sebanyak 50 tidak hanya 22 unit.
"Jadi Heli Water Bombing ini seharusnya di Indonesia ini minimal ketika El Nino itu ada 50, tapi sekarang yang tersedia hanya 22, ini sudah seluruh Indonesia kami kerahkan," katanya dalam rapat kerja anggaran Komisi VIII di kompleks parlemen, Senayan, Jumat (15/9/2023).
Masalah utama terjadinya kemacetan pembelian helikopter jenis water bombing disebabkan karena perang antar Rusia dan Ukraina. Perang tersebut membuat pembelian helikopter dari dua negara tersebut terhenti.
"Kenapa hanya 22? Karena dulu-dulu ketika Ukraina dengan Rusia belum perang, kami ambil heli dari sana. Nah sekarang mereka bertempur sendiri sehingga kesulitan," jelasnya