Zelensky, 45, menggambarkan perang Rusia terhadap negaranya sebagai serangan terhadap “tatanan internasional” ketika ia menyampaikan pidato berapi-api dalam bahasa Inggris kepada Majelis Umum yang berlangsung lebih dari 15 menit.
Mengenakan kemeja polo lengan panjang berbalut warna zaitun dan berjanggut, Zelensky memperingatkan bahwa “ancaman radiasi berbahaya” dari perang nuklir akan tetap ada tanpa intervensi internasional.
“Biarkan persatuan memutuskan segalanya secara terbuka,” terangnya, dikutip New York Post.
“Sementara Rusia mendorong dunia menuju perang terakhir, Ukraina melakukan segalanya untuk memastikan bahwa setelah agresi Rusia, tidak ada seorang pun di dunia yang berani menyerang negara mana pun,” lanjutnya.
“Persenjataan harus dibatasi, kejahatan perang harus dihukum, orang-orang yang dideportasi harus kembali ke rumah mereka dan penjajah harus kembali ke tanah mereka sendiri. Kita harus bersatu,” katanya yang disambut tepuk tangan meriah.
(Susi Susanti)