Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Diplomat Israel Didepak dari Sidang Majelis Umum PBB

Rahman Asmardika , Jurnalis-Kamis, 21 September 2023 |13:34 WIB
Diplomat Israel Didepak dari Sidang Majelis Umum PBB
Perwakilan Tetap Israel untuk PBB Gilad Erdan dikawal keluar dari Aula Sidang Majelis Umum PBB. (Foto: Tangkapan layar/X)
A
A
A

NEW YORK - Perwakilan tetap Israel untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Gilad Erdan, dikawal keluar dari ruangan sidang Majelis Umum pada Selasa, (19/9/2023) dan dilaporkan ditahan karena mengganggu pidato Presiden Iran Ebrahim Raisi. Erdan telah menunjukkan gambar seorang wanita muda yang meninggal dalam tahanan polisi Iran tahun lalu.

Raisi berpidato di hadapan majelis pada Selasa, menyampaikan pidato yang menuduh Amerika Serikat (AS) memicu konflik di Ukraina dan menyatakan bahwa “proyek Washington untuk menjadikan dunia Amerikanisasi telah gagal.”

Delegasi Israel keluar saat pidato tersebut, namun Erdan terlebih dahulu mendekati mimbar sambil memegang gambar Mahsa Amini, wanita Iran yang kematiannya dalam tahanan polisi memicu protes kekerasan di seluruh Republik Islam.

Erdan dikeluarkan dari aula, dan rekaman video menunjukkan dia dikawal melewati gedung PBB oleh penjaga keamanan. Berbagai laporan media mengklaim bahwa Erdan telah “ditahan,” meskipun juru bicara PBB membantah penjelasan mengenai perlakuan terhadap diplomat tersebut.

“Keamanan PBB telah berbicara dengannya,” kata juru bicara itu kepada The Independent, sambil menambahkan bahwa “duta besar tidak pernah ditahan dengan cara, bentuk atau bentuk apa pun. Sejauh yang kami ketahui, insiden tersebut sudah ditutup.”

Erdan sejak itu membagikan beberapa artikel berita di akun X-nya (sebelumnya Twitter) yang menggambarkan bagaimana dia “ditahan sebentar.”

“Saya tidak akan pernah berhenti memperjuangkan kebenaran dan saya akan selalu mengungkap distorsi moral PBB,” tulis diplomat tersebut sebagaimana dilansir RT. “Mereka yang menggelar karpet merah untuk para pembunuh dan antisemit harus bertanggung jawab atas tindakan mereka!”

Penyebab kematian Amini masih diperdebatkan. Sementara kelompok aktivis dan LSM yang didukung Barat mengklaim bahwa Amini dipukuli sampai mati oleh polisi setelah penangkapannya karena mengenakan jilbab secara tidak benar, pemerintah Iran bersikeras bahwa dia meninggal karena kondisi medis yang sudah ada sebelumnya. September lalu, pihak berwenang Iran merilis video yang menunjukkan Amini pingsan di lobi kantor polisi saat dia berdiri sendirian.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement