Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Bacaleg Perindo dr Sortaman Saragih Beberkan Alasannya Terjun ke Dunia Politik

Atikah Umiyani , Jurnalis-Rabu, 27 September 2023 |20:21 WIB
Bacaleg Perindo dr Sortaman Saragih Beberkan Alasannya Terjun ke Dunia Politik
A
A
A

JAKARTA - Bacaleg DPR RI Dapil Sumatera Utara III Partai Perindo dr. Sortaman Saragih membeberkan alasannya untuk terjun ke dunia politik dari dunia kedokteran yang saat ini diembannya.

Diakuinya, terdapat banyak kebijakan atau aturan yang sejatinya harus diperbaiki dari sisi perundangan-undangan. Dimana menurutnya, aturan tersebut tidak membumi yang kemudian mempengaruhi para pelayanan kesehatan di negara ini terbukti dengan adanya dokter gadungan yang viral beberapa waktu lalu.

"Jadi kami melihat ada begitu banyak undang-undang dan kebijakan yang harus dibuat supaya pelayanan dan mutu kesehatan bangsa ini semakin bagus salah satu yang menjadi alasan kenapa dokter akhirnya mengajukan diri sebagai bacaleg yang ingin diperjuangkan," terangnya dalam Podcast Aksi Nyata #DariKamuUntukIndonesia yang disaksikan melalui kanal Youtube Partai Perindo, Rabu (27/9/2023).

Sortaman juga bercerita, di daerahnya yakni Sumatera Utara, masyarakat yang memiliki banyak uang lebih memilih untuk berobat di negara tetangga. Sebaliknya, masyarakat yang tidak memiliki uang terpaksa memilih pengobatan dengan menggunakan BPJS di rumah sakit dalam negeri yang sejatinya tidak memadai lantaran kebijakan-kebijakan serta mutu ataupun standar pelayanan yang sangat tidak layak.

"Misalnya begini seseorang datang berobat ke rumah sakit atau ke klinik ternyata dokter tidak ada dan menunggu ini kan tidak ada satu jaminan atau kepastian bahwa dia bisa ditangani dengan baik itu satu. Kemudian yang kedua ada dokternya tetapi dokternya itu saya melihat ada begitu banyak dokter yang kesibukan lain juga ada, (lalu) aduh dia terlambat soalnya dia bekerja di beberapa rumah sakit ini kan menjadi menimbulkan suatu ketidakpastian penanganan sementara yang dipertaruhkan itu nyawa karena dia sakit. Oleh karena itu ada banyak kebijakan yang harus ditempuh di bidang kesehatan, apa memang karena kuantitas dokternya juga di Sumatera Utara yang masih kurang atau seperti apa itu salah satu gitu," tuturnya.

Ia menambahkan, selain itu sikap mental dan juga kualitas ini sangat kurang sehingga menurutnya kebijakan pemerintah ini tidak bisa serta merta diserahkan kepada kampus ataupun kepada rumah sakit saja.

"Kemudian dari pendidikannya juga harus dilihat dulu ya, harus diperkokoh dulu pondasinya gitu sampai akhirnya bisa kerja dengan baik. Ada aturan yang dibuat dan aturan itu harus bisa dicapai atau bisa dipenuhi apabila tidak bisa dipenuhi ya harus diakhiri. Kira-kira begitu, tetapi karena kurang sumber daya manusia dokternya jadi kemudian aturan itu tidak ada maka bercampur baur semua tanpa standar itu yang terjadi. Sehingga orang yang akhirnya sudah khawatir dengan penyakitnya memilik sudah lebih bagus ke Malaysia, itu yang sekarang terjadi," jelasnya.

"Rata-rata orang Sumatera Utara seperti itu jadi padahal di kota sendiri juga istilahnya banyak klinik dan juga rumah sakit memang menyediakan fasilitas gitu ya ada tapi tadi tanpa ada standar yang harus dipenuhinya begitu ya dan menurut data belakangan ini yang saya dapatkan itu 5000 orang Indonesia berobat ke Malaysia setiap hari 5000 sih dari Sumatera Utara boleh dibilang didominasi dari Sumatera Utara dari Pekanbaru itu banyak termasuk dari Jakarta," lanjutnya.

Hal lainnya yang juga dikritik Sortaman yaitu terkait pendidikan dimana ada begitu banyak sekolah yang kekurangan guru.

"Dan saya melihat di sana itu saya saksikan sendiri termasuk di mantan sekolah saya dulu ya waktu SD gurunya cuma 3 orang sebanyak 6 kelas, 6 kelas 3 orang itu gimana pembagiannya gitu sehingga sekarang itu di sana ada banyak lulusan-lulusan yang katanya mau mengabdi tapi saya lihat gara-gara tidak ada pekerjaan maka mereka di sana berkumpul menjadi honorer kira-kira begitu dan standarnya. Saya melihat kurangnya sangat-sangat di bawah standar berarti ini juga adalah gadungan cuman di sini tadi ada dokter gadungan di sana ada guru gadungan kira-kira. Selain itu apalagi yang pengen daftar konser kan nih kalau nanti terpilih menjadi DPR RI begini ya," pungkasnya.

(Khafid Mardiyansyah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement