Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

5 Fakta Debat Partai Republik AS, dari Absennya Donald Trump hingga Lelucon Donald Duck

Salsabila Fitirah Puteri , Jurnalis-Jum'at, 29 September 2023 |16:35 WIB
5 Fakta Debat Partai Republik AS, dari Absennya Donald Trump hingga Lelucon Donald Duck
Debat capres dari Partai Republik AS berlangsung seru dan menegangkan (Foto: The Washington Post)
A
A
A

NEW YORK - Calon presiden (capres) dari Partai Republik Amerika Serikat (AS) berhadapan untuk kedua kalinya di panggung debat pada Rabu malam (27/09/2023), tanpa kehadiran mantan Presiden AS Donald Trump. Mereka mencoba mengalihkan perhatian dari mantan presiden tersebut dan tidak membahas masalah hukum yang sedang dihadapi oleh Trump selama debat 120 menit tersebut.

Berikut adalah fakta-fakta menarik mengenai debat Partai Republik AS dilansir dari Forbes:

1. Ramaswamy Mengejutkan Lawan-lawannya

Vivek Ramaswamy, seorang kandidat baru dalam dunia politik, menjadi fokus perdebatan sengit, terutama terkait hubungannya dengan bisnisnya di China atau Tiongkok. Termasuk ketika perusahaannya memutuskan bergabung dengan TikTok milik Tiongkok.

Nikki Haley, mantan Gubernur Carolina Selatan, mengkritik Ramaswamy dengan mengatakan bahwa setiap kali dia mendengar pembicaraannya, dia merasa semakin tidak mengerti. Senator Tim Scott  juga menyalahkan Ramaswamy karena terlibat dalam bisnis dengan partai komunis Tiongkok, merujuk pada kemitraan bisnisnya dengan perusahaan investasi Tiongkok.

2. Moderator dan kandidat tidak membahas mengenai tuntutan pidana Trump

Dalam perdebatan tersebut, baik moderator maupun kandidat tidak membahas 91 tuntutan pidana yang dihadapi Donald Trump dalam empat dakwaan terbarunya, atau keputusan pengadilan perdata yang dikeluarkan oleh seorang hakim minggu ini yang menyatakan bahwa Trump telah menipu pemberi pinjaman dengan melebihkan nilai asetnya dan mengakibatkan pembubaran bisnisnya di New York.

Namun, mantan Gubernur New Jersey, Chris Christie, dan Gubernur Florida, Ron DeSantis, menggunakan kesempatan tersebut untuk menyerang Trump karena absen dalam debat untuk kedua kalinya. Christie bahkan menciptakan julukan "Donald Duck" untuk merujuk pada mantan presiden tersebut, sementara DeSantis menyebut Trump sebagai "gagal dalam tindakan." Ini merupakan perubahan dari debat pertama ketika DeSantis menghindari mengkritik Trump.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement