 
                Pada tanggal 15 Desember 1810, kota ini secara resmi diakui dalam Pemerintahan dan Tantanan Umum yang dikeluarkan oleh Gedung Pemerintah yang terletak di Sydney.
Setelah itu, Gubernur Lachlan Macquarie mengeluarkan perintah untuk segera membangun sebuah gereja, sekolah, penjara dan lainnya di Windsor. Bangunan yang paling terkenal di kota ini adalah Gereja Anglikan Saint Matthew’s Windsor di Francis Greenway.
Pada tahun 1813, Windsor menerima laporan bahwa Perancis akan menyerang lumbung mereka untuk memutus pasokan gandum ke Sydney. Namun, invasi tersebut gagal.
Potensi pertanian dan aksesibilitas Windsor melalui pelayaran pesisir dari Sydney pada saat itu berkembang. Sampai akhirnya, kegiatan pertanian skala besar tersebut mengakibatkan pendangkalan di Sungai Hawkesbury. Hal ini menyebabkan tersumbatnya jalur navigasi kapal dari pantai ke Windsor pada tahun 1890an. Untungnya, jalur kereta api dan jalan raya di kota tersebut sudah dibangun.
5. Hobart
Hobart menjadi kota tertua kelima setelah Windsor. Di tengah kekhawatiran Inggris atas kedatangan penjajah Perancis, pemukiman pertama dimulai pada tahun 1803 sebagai koloni hukuman di Risdon Cove di pantai timur Sungai Derwent.
Pada tahun 1804, penduduk dipindahkan ke lokasi yang lebih baik yaitu Sullivan’s Cove. Penduduk asli daerah tersebut adalah anggota suku Mouheneer semi nomaden.
Serangkaian pertempuran berdarah dengan orang Eropa dan efek penyakit yang dibawa oleh para pemukim memaksa penduduk asli pergi, dan digantikan oleh pemukim bebas dan narapidana.
Pada Februari 1836, Charles Darwin mengunjungi kota Hobart sebagai bagian dari ekspedisi Beagle. Ia menulis tentang Hobart dan Sungai Derwent dalam Voyage of the Beaglenya.
Sungai Derwent merupakan salah satu pelabuhan laut dalam yang terbaik di Australia dan pusat perdagangan perburuan paus dan anjing laut Samudera Selatan.
Pada tahun 1842, Kota Hobart menjadi kota, dan pada tahun 1875 berganti nama menjadi Hobart.
(Susi Susanti)