Bakti Kominfo Pernah Minta Uang Rp100 Juta kepada Huawei untuk Piala Menkominfo
JAKARTA - Account Director of Integrated Account Department PT Huawei Tech Investment, Mukti Ali menyatakan, pernah diminta pihak Bakti Kominfo untuk memberikan sponsorship dalam kejuaraan Tandoku Shorinji Kempo, Piala Kementerian Komunikasi dan Informatika pada 2020 lalu.
Hal itu Mukti Ali beberkan saat menjadi saksi dalam persidangan kasus dugaan korupsi proyek BTS 4G Bakti Kominfo dengan terdakwa Johnny G. Plate, Anang Achmad Latif, dan Yohan Suryanto.
BACA JUGA:
Hal tersebut terungkap berawal dari pertanyaan Hakim Ketua Fahzal Hendri tentang adanya permintaan uang kepada Mukti Ali dari pihak Bakti.
Mukti Ali kemudian mengiyakan adanya permintaan uang. Ia menyebutkan, permintaan uang tersebut untuk natal.
BACA JUGA:
"Seingat saya waktu itu ada sponsor untuk natal," kata Mukti Ali di ruang sidang, Selasa (3/10/2023).
"Berapa itu?," tanya Hakim.
"Sponsor natal?," tanya balik saksi.
"Ya, berapa?," cecar Fahzal.
"Rp250 juta," jawab Ali Mukti.
Kemudian, jaksa penuntut umum (JPU) pada Kejaksaan Agung (Kejagung) melanjutkan pertanyaan kepada Mukti Ali.
"Itu kan tadi untuk yang natal, Sea Games ada, Olimpiade ada juga, kemudian saya tanya ada enggak proposal kejuaraan tandoku online piala Menkominfo? pernah enggak saudara support itu?" tanya Jaksa.
BACA JUGA:
"Saya lupa," jawab Mukti.
Mendengar jawaban tersebut, Jaksa kemudian menunjukkan sebuah tangkapan layar aplikasi WhatsApp yang menampilkan percakapan teks antara Mukti Ali dengan Direktur Utama Bakti Kominfo, Anang Achmad Latif.
Dalam kesempatan tersebut, Anang menyerahkan proposal kepada Huawei sebesar Rp100 juta untuk kejuaraan Tandoku Shorinji Kempo Piala Menkominfo.
BACA JUGA:
Pemkot Depok Akan Gelar Salat Minta Hujan Besok Imbas Kemarau BerkepanjanganBACA JUGA:
Pemkot Depok Akan Gelar Salat Minta Hujan Besok Imbas Kemarau Berkepanjangan"Dikirim proposalnya kemudian saudara jawab, sponsor apa pak, harusnya bisa pak, piala pak menteri ya? iya jawab si Anang. Kemudian Anang mengirimkan kepada saudara 100 bisa ya, nah 100 apa itu?" tanya Jaksa setelah membacakan isi tangkapan layar WhatsApp tersebut.
"Mungkin Rp100 juta," jawab Mukti Ali.
Namun, Huawei tidak memberikan secara penuh permintaan Anang. Huawei melalui Mukti Ali hanya memberikan Rp75 juta.
"Kan dimintanya 100 ya, sorean confirm ya, oke sip. Kemudian saudara memberitahukan kepada Anang sponsorship, sorenya cuman bisa 75 pak, insyaallah Selasa atau Rabu depan bisa cair," kata Jaksa.
"Begitu benar? kejadian itu?," lanjut Jaksa.
"Seingat saya setelah dikasih invoice-nya baru kami proses pak," jawab Mukti Ali.
"Saya tanya kejadian itu terjadi enggak?"
"Iya," kata Mukti membenarkan.
(Nanda Aria)
