Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Joe Biden Setuju Bangun Tembok Perbatasan Baru untuk Stop Imigran, Presiden Meksiko Protes Keras

Susi Susanti , Jurnalis-Jum'at, 06 Oktober 2023 |14:05 WIB
Joe Biden Setuju Bangun Tembok Perbatasan Baru untuk Stop Imigran, Presiden Meksiko Protes Keras
Joe Biden setuju bangun tembok perbatasan baru untuk stop laju imigran (Foto: Reuters)
A
A
A

NEW YORK - Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan membangun bagian tembok perbatasan di Texas selatan dalam upaya menghentikan peningkatan tingkat imigrasi.

Tembok dengan ukuran sekitar 32 km itu akan dibangun di Starr County di sepanjang perbatasannya dengan Meksiko. Para pejabat melaporkan tingginya jumlah penyeberangan para imigran di area ini.

Membangun tembok perbatasan adalah kebijakan khas Donald Trump sebagai presiden dan ditentang keras oleh Partai Demokrat.

Sebelumnya pada 2020, Biden berjanji tidak akan membangun tembok lagi jika terpilih.

Pemerintahannya mengeluarkan proklamasi segera setelah menjabat yang mengatakan pembangunan tembok melintasi perbatasan selatan “bukanlah solusi kebijakan yang serius”.

Namun pada Kamis (5/10/2023), Biden mengatakan dia tidak dapat menghentikan pembangunan tembok perbatasan karena dana untuk pembangunan tersebut telah dialokasikan.

Ketika ditanya apakah dia yakin tembok itu bisa berfungsi, dia hanya menjawab: "tidak".

Dalam sebuah pernyataan kepada Associated News pada Rabu (4/10/2023) malam, Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS (CBP) juga membela langkah terbaru tersebut. Mereka mengatakan pihaknya telah menggunakan dana yang telah dialokasikan untuk penghalang perbatasan.

“Kongres mengalokasikan dana tahun fiskal 2019 untuk pembangunan penghalang perbatasan di Lembah Rio Grande, dan DHS diharuskan menggunakan dana tersebut untuk tujuan yang sesuai,” kata pernyataan itu, dikutip BBC.

Pernyataan Biden dan pernyataannya sangat kontras dengan pemberitahuan mengenai proyek tersebut di Daftar Federal AS yang mana Menteri Keamanan Dalam Negeri Alejandro Mayorkas mengatakan bahwa saat ini ada kebutuhan mendesak dan mendesak untuk membangun penghalang fisik dan jalan di sekitar perbatasan AS untuk mencegah masuknya orang-orang yang melanggar hukum ke AS di wilayah terkait.

Meksiko langsung merespons kebijakan baru ini, Berbicara pada konferensi pers hariannya, Presiden Meksiko Andrés Manuel López Obrador mengkritik pengumuman tersebut. Dia mengatakan bahwa tembok itu "bertentangan" dengan apa yang sebelumnya dianjurkan oleh Presiden Biden.

“Saya memahami ada tekanan kuat dari kelompok politik sayap kanan ekstrem di Amerika Serikat,” terangnya, dikutip BBC.

Meningkatnya jumlah penyeberangan perbatasan ilegal menjadikan masalah ini rentan bagi Biden.

Menurut data pemerintah, lebih dari 245.000 penyeberangan telah dilakukan tahun ini di wilayah Lembah Rio Grande saja. Pada September saja diperkirakan akan menjadi bulan yang mencatat rekor penyeberangan terbesar.

Beberapa kota di AS mengatakan mereka merasakan tekanan dari gelombang masuk tersebut.

Wali Kota New York Eric Adams memperkirakan biaya perumahan bagi lebih dari 100.000 pendatang baru sejak tahun lalu akan meningkat menjadi USD12 miliar selama tiga tahun ke depan.

Adams melakukan perjalanan ke Meksiko, Kolombia dan Ekuador minggu ini untuk mencegah migran berangkat. “Kami sudah memenuhi kapasitas,” katanya pada Selasa 93/10/2023).

Lusinan undang-undang federal telah dikesampingkan untuk menyetujui pembangunannya, termasuk Undang-Undang Udara Bersih dan Undang-Undang Air Minum yang Aman.

Tindakan ini telah membuat marah para pemerhati lingkungan, yang mengatakan bahwa bangunan tersebut akan merusak habitat tumbuhan dan hewan yang terancam punah.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement