4. Minta Dibelikan Motor
Yulia yang merupakan sepupu korban SMQF (18), mengatakan, keinginan sang sepupu untuk dibelikan motor tersebut telah dipenuhi oleh kedua orangtua korban. Namun motor tersebut belum sempat dikirimkan ke Yogyakarta.
"Dia itu terakhir nge-chat minta motor, karena ayahnya ini jauh kerjanya, jadi dia menghubungi saya dan sudah dibelikan. Cuma tinggal menunggu STNK terus dikirimkan ke sana. Sering telponan nanya motornya sudah dikirim belum. Saya bilang sabar, motor sudah ada tinggal dikirim saja," ujar Yulia.
Yulia menuturkan, meski memiliki kepribadian tertutup, namun sepupunya tersebut merupakan anak yang ceria.
Menurut Yulia, korban baru dua bulan menjalani kuliah di Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
"Dia lulus sekolah dari pondok mau ilmu komunikasi di Jogja, sama orangtuanya diarahkan di Lampung dan Jakarta tapi tidak mau. Akhirnya dicari sama orangtuanya yang terbaik, lalu dimasukkan kelas Internasional UMY dan maba (mahasiswa baru) 2 bulan dia itu," jelasnya.
"Di sana tinggal di Asrama, karena memang tidak boleh ngekost sama orangtuanya," tambah dia.
5. Dimakamkan di Bandarlampung
Salah satu warga, Joko mengatakan, korban rencananya akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jagabaya II, Bandarlampung.
(Awaludin)