ISRAEL - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan serangan Hamas terhadap Israel sebagai barbarisme yang belum pernah terlihat sejak Holocaust. Hal ini diungkapkan Netanyahu saat melakukan percakapan dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Selasa (10/10/2023).
“Ratusan orang dibantai, termasuk tentara yang kepalanya dipenggal,” terangnya, dikutip NBC News.
“Seluruh keluarga dibunuh di tempat tidur dan rumah mereka, perempuan diperkosa dan dibunuh secara brutal, [dan] lebih dari seratus orang diculik, termasuk anak-anak,” katanya.
Netanyahu mengatakan dia mengatakan kepada Biden bahwa “Hamas lebih buruk daripada ISIS, dan mereka harus diperlakukan seperti itu.”
Menteri Pertahanan Yoav Gallant mengatakan tentara Israel telah menguasai perbatasan selatan Israel dan sekarang melakukan respons skala penuh."
“Siapa pun yang memenggal warga negara, atau membunuh perempuan dan penyintas Holocaust, akan dilenyapkan. Kami akan menggunakan seluruh kekuatan kami,” ujarnya.
"Kami percaya penuh pada Anda. Berkat IDF Israel ada,” terangnya kepada para prajurit.
IDF mengatakan tentara Israel terlibat baku tembak dengan teroris di kawasan industri Ashkelon dalam satu jam terakhir, menewaskan sedikitnya tiga teroris.
Seperti diketahui, jumlah korban tewas akibat perang Israel-Hamas terus bertambah. Laporan terbaru menunjukkan jika korban meninggal mencapai hampir 2.000 orang
Menurut Radio Angkatan Darat Pasukan Pertahanan Israel, lebih dari 1.000 orang tewas di Israel.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan lebih dari 900 orang tewas di Gaza, sejak konflik meletus pada Sabtu (7/10/2023). Sekitar setengah dari jumlah tersebut adalah wanita dan anak-anak. Sedangkan 4.500 lainnya terluka.
(Susi Susanti)