KATINGAN - Tokoh di Katingan, Ignatius Mantir L Nusa mengatakan Panglima Burung atau Pangkalima merupakan sosok yang melekat bagi orang Dayak meski secara wujudnya tak terlihat. Panglima Burung merupakan tokoh mitos yang melegenda.
Di kalangan suku Dayak, Kalimantan, sosok legendaris itu dipercayai sebagai tokoh pelindung dan pemersatu, bisa turun kapan saja dalam wujud nyata untuk memberi pertolongan kepada masyarakat.
"Warga Dayak mempercayai Panglima Burung tinggal di daerah gaib pedalaman Kalimantan dan mengawasi seluruh kehidupan Suku Dayak di Kalimantan,” kata Mantir, beberapa waktu silam.
“Panglima Burung akan turun sewaktu-waktu dalam bentuk seutuhnya atau merasuki seseorang untuk menolong apabila suku Dayak sedang dalam posisi terancam, teraniaya, atau hendak melakukan peperangan. Ini percaya tidak percaya," lanjut tokoh masyarakat Katingan.
Menurutnya, Panglima Burung digambarkan sebagai tokoh yang memiliki sifat serta karakter sebagai orang Dayak sejati yaitu cinta damai, mengalah, suka menolong, pemalu, sederhana, tapi akan berubah kejam dan gagah berani ketika posisi mereka terancam.
"Biasanya masyarakat Dayak melakukan ritual khusus untuk memanggil Panglima Burung. Panglima Burung mencuat nama dan sebutannya ketika terjadi kerusuhan Sampit dan kerusuhan Sambas kala itu," tambah dia.