Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Hamas Dilaporkan Bantai 40 Bayi di Lingkungan Israel, Ternyata Ini Faktanya

Rahman Asmardika , Jurnalis-Kamis, 12 Oktober 2023 |09:40 WIB
Hamas Dilaporkan Bantai 40 Bayi di Lingkungan Israel, Ternyata Ini Faktanya
Rekaman CCTV menunjukkan serangan pejuang Hamas di Kibbutz Be'eri di Israel selatan, 7 Oktober 2023. (Foto: Reuters)
A
A
A

JAKARTA – Laporan tentang dugaan kebrutalan pejuang Hamas yang membunuh 40 bayi, beberapa di antaranya dipenggal, di sebuah kibbutz, atau lingkungan Israel, di Kfar Aza, marak beredar di media-media internasional. Laporan itu memicu kengerian dan kemarahan yang meluas dari publik terhadap kelompok Hamas yang melancarkan serangan ke Israel pada Sabtu, (7/10/2023).

Pembantaian puluhan bayi itu pertama kali dilaporkan oleh media Israel i24News yang memiliki hubungan dekat dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, kemudian oleh media-media Israel lainnya. Menurut keterangan seorang jurnalis di Kfar Aza, tentara Israel menemukan setidaknya 40 bayi telah dibunuh di kibbutz tersebut, dengan beberapa di antaranya dalam keadaan terpenggal.

Kfar Aza merupakan salah satu daerah yang diserbu oleh pejuang Hamas pada Sabtu ketika mereka menyerang sejumlah kota di perbatasan Gaza-Israel. Sejumlah warga sipil Israel dibunuh dan banyak lainnya disandera dalam serangan tersebut.

Namun, investigasi dari jurnalis Sulaiman Ahmed menunjukkan bahwa laporan mengenai pembunuhan 40 bayi di Kfar Aza itu sejauh ini belum terkonfirmasi dan tidak ada bukti bahwa Hamas melakukan tindakan mengerikan tersebut.

Dalam posting di X, sebelumnya dikenal sebagai Twitter, Ahmed mengungkap bahwa Nicole Zedeck, salah satu reporter yang pertama kali melaporkan pembunuhan bayi-bayi di Kfar Aza, belakangan menarik ceritanya.

Zedeck, dalam tweet di X, mengakui bahwa dia tidak melihat langsung bukti terjadinya kejadian tersebut. Dia mengatakan bahwa dia mendengar cerita tentang pembunuhan bayi itu dari beberapa tentara Israel di lokasi.

Seorang reporter lainnya, menarik laporannya, dan menghapus cuitan di X terkait klaim tersebut setelah tidak dapat memberikan bukti. Dalam sebuah tweet klarifikasi Bel Trew mengatakan bahwa dia tidak melaporkan bahwa 40 bayi telah dipenggal melainkan bahwa “media asing telah diberi tahu perempuan dan anak-anak telah dipenggal – tetapi kami tidak pernah ditunjukkan mayat-mayatnya”.

Oren Ziv, seorang jurnalis Israel yang berada di Kfar Aza mengatakan bahwa seorang tentara yang berbicara dengannya sama sekali tidak menyebutkan mengenai pemenggalan bayi.

Media Turki Anadolu Agency juga melaporkan bahwa Pasukan Pertahanan Israel (IDF) “tidak menerima informasi yang mengonfirmasi dugaan bahwa Hamas memenggal kepada bayi.”

Meski sejauh ini belum ada bukti maupun konfirmasi terkait pemenggalan bayi di Kfar Aza, kejadian ini telah dilaporkan di sejumlah media internasional, termasuk Fox News dan CNN.

Perang antara Hamas dan Israel telah memasuki hari kelima pada Rabu, (11/9/2023), dengan jumlah korban di kedua belah pihak terus meningkat, terutama di kalangan warga sipil. Menurut angka terbaru, lebih dari 1.200 warga Israel dan 1.000 warga Palestina tewas akibat kekerasan terburuk dalam beberapa tahun terakhir ini, dengan ribuan lainnya luka-luka di kedua belah pihak.

Israel telah mengumumkan blokade total Jalur Gaza dengan memutus aliran listrik dan melarang masuknya makanan dan air minum ke daerah yang terkepung tersebut. Menurut sejumlah laporan, pasukan Israel akan meluncurkan operasi darat besar-besaran ke Gaza dalam beberapa jam mendatang.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement