JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani meminta Pemerintah untuk meningkatkan pelayanan fasilitas kesehatan (faskes) di sejumlah daerah yang terdampak kabut asap. Permintaan dilayangkan lantaran banyaknya kasus ISPA khususnya pada anak yang diduga disebabkan karena kabut asap akibat karhutla.
"Karhutla telah meningkatkan risiko ISPA di kalangan masyarakat, dengan anak-anak sebagai kelompok yang paling rentan terkena dampaknya. Ini harus menjadi perhatian bagi Pemerintah dalam memberikan tambahan pelayanan kesehatan," ucap Puan dalam keterangannya, Jumat (13/10/2023).
Di sisi lain, Puan mengingatkan agar Pemerintah tak menganggap sepele dampak dari karhutla yang terjadi. Baginya, kabut asap akibat karhutla merupakan bencana kategori besar.
“Masalah Karhutla sendiri dapat dikategorikan bencana besar karena dampaknya yang signifikan kepada masyarakat, termasuk dalam hal kesehatan,” katanya.
Di Kota Jambi, kata Puan, jumlah kasus ISPA pada bulan Juli mencapai 5.310 kasus, sementara bulan Agustus meningkat menjadi 5.477. Mayoritas yang mengalami ISPA di wilayah tersebut merupakan anak usia di atas lima tahun yang sensitif mengidap penyakit itu.
Kemudian menurut catatan Dinas Kesehatan Banjarbaru, Kalimantan Selatan juga terjadi peningkatan kasus ISPA Juli 2023 sebanyak 2.793 kasus dan meningkat menjadi 3.635 kasus pada Agustus 2023.
Kendati meningkatnya kasus ISPA di sejumlah daerah, Puan mendesak Pemerintah untuk meningkatkan upaya penanganan kesehatan khususnya bagi anak-anak yang terdampak.
"Pemerintah harus memastikan ketersediaan fasilitas kesehatan yang memadai bagi masyarakat, terutama dalam menghadapi peningkatan jumlah pasien ISPA," terang Puan.