Selain itu, lambatnya kemajuan SDGs dinilai berakar pada tatanan global yang tidak adil. Untuk mengatasi masalah ini Puan mengajak P20 untuk melakukan tindakan intervensi, termasuk dalam menciptakan tatanan dunia yang lebih inklusif.
“Selain itu, kita juga perlu memperbarui lembaga-lembaga multilateral berdasarkan realitas ekonomi dan politik abad ke-21,” ujarnya.
BACA JUGA:
Sekedar informasi, sidang P20 ke-9 diselenggarakan di P20 Speaker's Summit ke-9 dibuka oleh Perdana Menteri (PM) India, Narendra Damodardas Modi. Sebagai tuan rumah Sidang P20 tahun ini, India mengambil tema ‘Parliaments for One Earth, One Family, One Future’.
Dalam forum multilateral itu, Puan hadir didampingi oleh Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Fadli Zon, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris, Anggota Komisi V DPR RI Irine Yosiana Roba Putri, Duta Besar Indonesia untuk India Ina Krisnamurthi dan Sekjen DPR RI Indra Iskandar.
BACA JUGA:
Setelah upacara inagurasi pembukaan P20 Summit, acara dilanjutkan dengan jamuan makan siang. Puan duduk satu meja bersama PM India, Narendra Modi, Ketua Lok Sabha Om Birla dan Presiden Inter-Parliamentary Union (IPU) Pacheco Duarte.
Sidang P20 sendiri dibagi menjadi beberapa sesi. Di sesi pertama P20 Speaker's Summit yang bertemakan ‘Agenda 2030 untuk SDGs: Menunjukkan Pencapaian, Percepatan Kemajuan’, Puan ditunjuk sebagai ketua parlemen negara G20 pertama yang memberikan sambutan.
Adapun Sidang P20 dihadiri oleh seluruh Ketua Parlemen negara G20 beserta delegasi yang dibawanya. Hadir pula perwakilan dari negara-negara undangan dan juga sejumlah lembaga internasional.
(Fakhrizal Fakhri )