Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

6 Masjid Desain Ridwan Kamil, Nomor 1 Miliki Konsep yang Unik

Putri Amanda , Jurnalis-Sabtu, 14 Oktober 2023 |13:13 WIB
6 Masjid Desain Ridwan Kamil, Nomor 1 Miliki Konsep yang Unik
Masjid Al Safar. dok: Jasamarga/Ist
A
A
A

JAKARTA- Enam masjid desain Ridwan Kamil akan diulas secara lengkap dalam artikel kali ini. Selain dikenal sebagai mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil juga dikenal sebagai seorang arsitek.

Sebelum menjadi pejabat, Ridwan Kamil merupakan seorang arsitek yang juga merangkap sebagai dosen paruh waktu di Institut Teknologi Bandung (ITB).

Dengan latar belakang pendidikan teknik arsitektur, pria yang akrab disapa Kang Emil ini sangat ahli dalam mendesain bangunan dengan nilai artistik yang tinggi. Salah satu rancangan arsitekturnya yang paling terkenal adalah masjid.

Dengan konsep yang unik, Kang Emil dan timnya berhasil membangun masjid dengan desain yang bernilai tinggi.

Dilansir dari berbagai sumber, Okezone.com akan mengulas beberapa desain masjid rancangan Ridwan Kamil pada Selasa (14/10/2023), dengan desain yang artistik.

1. Masjid Al-Safar

Masjid ini dibangun di Rest Area Purbaleunyi di KM 88 B arah Jakarta dan diberi nama Masjid Al-Safar. Menurut Ridwan Kamil, bentuk masjid ini merupakan bagian dari eksperimen teori melipat yang disebut folding architecture, yang berbentuk seperti lipatan origami. Ada banyak bagian yang berbentuk geometris di sana, seperti segitiga dan kotak.

Keunikan arsitektur Masjid Al-Safar dinominasikan dalam Abdullah Al Fozam Award, sebuah penghargaan arsitektur yang memamerkan desain dan karya masjid-masjid di negara-negara mayoritas Muslim.

Meskipun dinominasikan untuk penghargaan arsitektur bergengsi tersebut, sayangnya masjid ini tidak menang karena bentuknya yang unik dan kurang familiar bagi masyarakat Indonesia. 

Masjid Al-Safar adalah satu-satunya masjid terbesar di Indonesia yang dibangun di atas area peristirahatan jalan tol. Luasnya sekitar 6.000meter persegi dan dapat menampung 1.200 jamaah.

2. Masjid Al-Irsyad

Karya pertama Ridwan Kamil adalah Masjid Al-Irsyad, sebuah desain arsitektur yang anti-mainstream. Berbeda dengan masjid pada umumnya. Daya tarik Masjid Al-Irsyad dibandingkan dengan bangunan masjid lainnya adalah bentuknya yang kubus tanpa kubah. Masjid ini memiliki luas 1.871meter persegi atau sekitar 1,8 hektare, dan didominasi warna abu-abu.

Dari kejauhan, dinding masjid ini memiliki banyak celah, yang merupakan elemen fungsional dan estetika. Dari segi fungsi, celah-celah pada dinding masjid Al-Irsyad berfungsi sebagai bukaan ventilasi untuk menjaga sirkulasi udara alami masjid. Dari segi estetika, celah-celah tersebut membentuk pola kaligrafi dua kalimat syahadat yang semakin terlihat jelas pada malam hari saat lampu masjid dinyalakan.

Ada juga 99 lampu di langit-langit masjid yang berbentuk kotak-kotak panjang yang mewakili Asma'ul Husna. Daya tarik lain dari masjid Al-Irsyad Bandung adalah adanya bola besar di depan mihrab masjid berlafadzkan Allah yang seolah-olah berada di atas air, sejak dibuka pada tahun 2010, masjid Al-Irsyad mampu menampung 1.500 jamaah.

3. Masjid Raya Al-Azhar Summarecon Bekasi

Masjid lain yang didesain oleh Ridwan Kamil adalah Masjid Raya Al-Azhar Summarecon Bekasi. Masjid ini memiliki dua lantai dan satu lantai semi-basement yang dapat menampung 1.200 jamaah. Masjid ini juga memiliki aula bawah tanah seluas 260meter persegi dan beberapa ruang serbaguna.

Seperti halnya masjid-masjid lainnya, setiap masjid memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri. Masjid Raya Al-Azhar dibangun dengan bahan-bahan yang ramah lingkungan. Seluruh fasad masjid berwarna bata, dengan motif kaligrafi sebagai bukaan. Terinspirasi dari bangunan Ka'bah di Mekkah, Masjid Raya Al-Azhar Summarecon berbentuk kubus atau bujur sangkar. Terdapat pula kaligrafi kufi di bagian depan pintu masuk dengan ayat 'La ilaha illallah', yang berarti 'Tidak ada tuhan selain Allah'.

Fitur lain dari Masjid Raya Al-Azhar Summarecon ini adalah mihrab, sebuah dinding menjorok yang menandai tempat imam melakukan sholat. Selain itu, terdapat menara yang secara simbolis menunjukkan hubungan antara Tuhan dan manusia dan memiliki fungsi untuk mengumandangkan azan.

4. Masjid Jami'e Darussalam

Masjid Jami’e Darussalam merupakan masjid berkubah segitiga yang terletak di Jalan Kebon Melati, Tana Abang, Jakarta Pusat. Masjid ini sering disebut sebagai masjid segitiga karena bagian atas bangunannya tidak memiliki kubah dan memiliki atap berbentuk segitiga yang terbuat dari kaca dan fiber.

Alasan Kang Emil mendesain masjid ini adalah untuk mengubah pandangan masyarakat tentang bentuk kubah yang tidak harus bulat. Namun, karena bentuknya yang berbeda dengan masjid pada umumnya, banyak orang yang menganggap desainnya sama dengan gereja sehingga menimbulkan kontroversi.

Masjid ini dirancang oleh Ridwan Kamil dari Biro Arsitek Arbein. Ruang utama Masjid Segitiga berada di lantai dua, dengan mimbar dan dinding yang dihiasi kaligrafi. Ruang wudhu berada di lantai dasar.

 

5. Masjid Raya Asmaul Husna

Masjid unik kedua yang dibuat oleh Ridwan Kamil adalah Masjid Raya Asmaul Husna di Serpong, Tangerang Selatan. Seperti namanya, fasad luar Masjid Raya Asma'ul Husna yang unik berwarna hijau dan ditutupi dengan motif kaligrafi angka 99 Asmaul Husna.

Ridwan Kamil terlibat langsung dalam perancangannya selama proses renovasi. Kaligrafi Masjid Raya Asmaul Husna merupakan kaligrafi kufi tegak, jenis huruf tertua dalam dunia seni kaligrafi.

Aspek unik lainnya dari masjid ini adalah bagian ujung ruangan yang berbentuk bulan dan bintang dan terbuat dari kaca transparan. Mengusung konsep Green Mosque, masjid ini diresmikan pada hari Jumat, 6 Desember 2013 oleh Bupati Tangerang, Zaki Iskandar.

6. Masjid Al-Kamil

Masjid berikutnya yang dirancang oleh Ridwan Kamil dengan tampilan yang tidak biasa dan unik adalah Masjid Al-Kamil di Sumedang, Jawa Barat. Terletak di pesisir Waduk Jatigde, masjid ini menjadi ikon baru wisata religi di Sumedang.

Jika masjid pada umumnya berbentuk kubah yang membulat, Masjid Al-Kamil didesain menyerupai bunga teratai yang sedang mekar.

Masjid yang berwarna putih dengan motif emas di bagian atasnya ini telah menjadi simbol bagi penduduk Sumedang.

(Fahmi Firdaus )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement