Alih-alih memberi bantuan, warga Palestina dilabeli sebagai “teroris”, sementara Ukraina adalah “pejuang kemerdekaan”. Penulis menyebutkan bahwa standar ganda Eropa ini benar-benar mematikan.
Selama enam hari pertama perang tahun ini, diketahui Israel telah menjatuhkan sebanyak 6.000 bom di Jalur Gaza yang padat penduduknya. Menurut para ahli, jumlah bom tersebut setara dengan seperempat bom atom.
Kementerian Kesehatan Palestina juga melaporkan lebih dari 3.000 warga mereka tewas, yang di antara sekitar 1.000 anak-anak menjadi korban kekejaman ini.
Lagi dan lagi, sang penulis menyuarakan pendapatnya mengenai keterlibatan Eropa dalam perang ini yang sangat mengecewakan. Berbagai bantuan militer, ekonomi, dan politik mereka kepada Israel terus berlanjut.
“Masih ada waktu bagi Anda untuk menghindarkan diri dari rasa malu karena berada di sisi yang salah dalam sejarah,” tulisnya.
(Susi Susanti)