Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah Horor Para Dokter soal Ledakan Rumah Sakit di Gaza

Rahman Asmardika , Jurnalis-Jum'at, 20 Oktober 2023 |07:37 WIB
Kisah Horor Para Dokter soal Ledakan Rumah Sakit di Gaza
Foto: Reuters.
A
A
A

GAZA - Kepala bedah ortopedi di Rumah Sakit Al-Ahli al-Arabi di Gaza, Fadel Naim, baru saja menyelesaikan operasi ketika dia mendengar suara dentuman ledakan dahsyat. Dalam sekejap departemennya dipenuhi orang-orang yang berteriak minta tolong.

“Orang-orang berlarian ke bagian bedah sambil berteriak 'tolong kami, tolong kami'. Ada orang yang tewas dan terluka di dalam rumah sakit,” katanya sebagaimana dilansir dari VOA Indonesia.

 BACA JUGA:

“Rumah sakit itu penuh dengan korban tewas dan luka-luka, mayat-mayat yang terpotong-potong,” katanya. “Kami mencoba menyelamatkan siapa pun yang bisa diselamatkan, tetapi jumlahnya terlalu banyak untuk tim rumah sakit.” 

Ledakan yang mengguncang rumah sakit itu pada Selasa (17/10/2023) menewaskan ratusan warga Palestina dan menggagalkan misi diplomatik Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden. Biden tiba di Israel pada Rabu (18/10/2023), untuk menurunkan eskalasi wilayah tersebut, tetapi para pemimpin negara Arab membatalkan pertemuan puncak darurat tersebut.

Para pejabat Palestina menyalahkan Israel sebagai pelaku ledakan tersebut. Sementara Israel mengatakan ledakan itu disebabkan oleh kegagalan peluncuran roket yang dilakukan kelompok militan Jihad Islam Palestina, tetapi mereka membantah bertanggung jawab.

Dokter Ibrahim Al-Naqa bangga dengan rumah sakit baptis yang berusia 100 tahun. Di wilayah konflik, mereka menerima semua agama dan menyediakan gereja dan masjid untuk pasiennya.

Pada Selasa, orang-orang yang mencari perlindungan dari pertempuran paling sengit antara militer Israel dan kelompok militan Palestina Hamas berusaha menyelamatkan diri ke rumah sakit. Namun, pergi ke rumah sakit itu malah mengantarkan mereka kepada kematian.

Darah mengotori dinding dan tanah di tempat yang biasanya tenang dan membantu pasien pulih.

“Tempat ini menciptakan tempat berlindung yang aman bagi perempuan dan anak-anak, mereka yang lolos dari pengeboman Israel ke rumah sakit ini, mereka yang melihat tempat ini sebagai tempat berlindung yang aman,” kata Naqa.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement