Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ketegangan Meningkat di Perbatasan Israel-Lebanon, Warga Putuskan Tinggalkan Rumah

Susi Susanti , Jurnalis-Jum'at, 20 Oktober 2023 |16:32 WIB
Ketegangan Meningkat di Perbatasan Israel-Lebanon, Warga Putuskan Tinggalkan Rumah
Warga tinggalkan rumah ketika ketegangan melonjak di perbatasan Lebanon-Israel (Foto: EPA-EFE/REX/Shutterstock)
A
A
A

Pada Jumat (20/10/2023), militer Israel mengatakan pihaknya sedang mengevakuasi orang-orang dari kota utara Kiryat Shmona, yang berpenduduk sekitar 20.000 jiwa. Kota ini telah terkena serangan roket dalam beberapa hari terakhir.

Beberapa hari sebelumnya mereka mengumumkan evakuasi 28 komunitas dan menciptakan zona larangan bepergian dalam jarak 2 km dari perbatasan.

Ketegangan di Lebanon semakin meningkat pada Selasa (17/10/2023), setelah terjadi ledakan di sebuah rumah sakit di Gaza.

Israel langsung disalahkan oleh Hamas, namun militer Israel mengatakan ledakan itu disebabkan oleh roket militan Palestina yang salah sasaran.

Namun Hizbullah menggambarkannya sebagai "pembantaian" yang dilakukan Israel dan, di Beirut, ratusan pengikutnya melakukan protes, meneriakkan slogan-slogan anti-Amerika dan anti-Israel. Namun demonstrasi tersebut hanyalah sebuah demonstrasi kecil yang digambarkan oleh kelompok tersebut sebagai “hari kemarahan yang belum pernah terjadi sebelumnya”.

Sebuah sumber yang mengetahui pemikiran Hizbullah, yang berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan tindakan kelompok tersebut akan ditentukan oleh apa yang terjadi di Gaza.

“Jika Israel menyerbu [wilayah tersebut], hal ini akan menyebabkan bencana regional,” kata sumber itu.

Beberapa orang percaya bahwa keputusan mengenai apa yang harus dilakukan selanjutnya kemungkinan besar akan datang dari pendukung utama Hizbullah, Iran.

Israel menuduh Teheran memerintahkan Hizbullah melakukan serangkaian serangan di wilayahnya akhir pekan lalu. Sementara itu, Teheran memperingatkan bahwa “front perlawanan”, yaitu aliansi pasukannya di wilayah tersebut dengan kelompok-kelompok di Suriah, Irak dan Yaman, dapat melakukan “tindakan pencegahan”.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement