Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah Pemakaman Langit Tibet, Penguburan dengan Konsep Kembali ke Alam

Susi Susanti , Jurnalis-Jum'at, 20 Oktober 2023 |19:33 WIB
Kisah <i>Pemakaman Langit</i> Tibet, Penguburan dengan Konsep Kembali ke Alam
Pemakaman langit Tibet yakni pemakaman yang mengusung konsep kembali ke alam (Foto: AFP)
A
A
A

TIBET - Setiap budaya mempunyai persepsi berbeda tentang apa yang terjadi ketika kita meninggal. Yakni keselamatan abadi, reinkarnasi, ketiadaan.

Bagi mereka yang membayangkan kehidupan setelah kematian, pertanyaan berikutnya adalah bagaimana cara mencapainya? Bagi masyarakat Tibet, dilema ini dapat diatasi melalui praktik kuno 'pemakaman atau penguburan langit'.

Hal ini juga disebut sebagai penguburan selestial. Adapun istilahnya oxymoronic, yakni mayat sebenarnya tidak dikuburkan. Namun mereka ditinggalkan di lereng gunung dan terkena unsur-unsur di mana mereka dimakan oleh burung nasar atau Dakini (malaikat).

Kebiasaan ini dikenal sebagai jhator yaitu memberi sedekah kepada burung. Ini berasal dari Buddhisme Vajrayana, sebuah prinsip agama Buddha yang mengajarkan perpindahan roh.

Tubuh dianggap sekadar wadah bagi jiwa. Jadi begitu kehidupan telah habis masa berlakunya, maka kehidupan itu tidak perlu dilestarikan.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement