ANALIS ahli rekaman video dan audio menemukan ketidakkonsistenan besar pada klaim Israel bahwa militan Palestina bertanggung jawab atas pemboman mematikan Rumah Sakit al-Ahli di Gaza minggu ini.
Klaim tersebut datang dari Earshot, sebuah LSM yang mengkhususkan diri dalam analisis audio rekaman dari zona konflik dan kasus hak asasi manusia, dan Forensic Architecture, sebuah lembaga penelitian yang berbasis di Universitas London, Inggris.
Rumah sakit Al-Ahli yang dikelola oleh Keuskupan Yerusalem dan dikenal sebagai Rumah Sakit Baptis, hancur dalam ledakan pada Selasa, (16/10/2023). Sekira 500 orang tewas dalam ledakan itu, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Pihak berwenang Israel telah merilis dua bukti yang mereka klaim sebagai bukti bahwa bangunan tersebut terkena serangan roket Palestina: Sebuah video yang menunjukkan rentetan roket Palestina yang terbang dari timur ke barat, yang satu tampaknya pecah dalam sekejap dan jatuh menimpa rumah sakit; dan percakapan telepon yang disadap di mana militan Hamas konon mendiskusikan bagaimana roket yang ditembakkan oleh kelompok Jihad Islam gagal dan mendarat di Gaza.
“Seluruh dunia harus tahu: Yang menyerang rumah sakit di Gaza adalah teroris biadab di Gaza, dan bukan (Pasukan Pertahanan Israel/IDF),” tulis Presiden Israel Benjamin Netanyahu di media sosial pada Selasa malam.
Namun, tim di Al Jazeera Qatar dan jaringan Inggris Channel 4 mempelajari video tersebut dan menyimpulkan bahwa kilatan cahaya tersebut tidak dapat dikaitkan dengan ledakan berikutnya di rumah sakit tersebut. Al Jazeera mencatat bahwa kilatan cahaya tersebut “sebenarnya konsisten dengan sistem pertahanan rudal Iron Dome Israel yang mencegat rudal yang ditembakkan dari Jalur Gaza dan menghancurkannya di udara.”