Heboh Debt Collector Ancam Bunuh Nasabah hingga Paksa Jual Aset, Ini Respons Kredivo
JAKARTA - Baru-baru ini heboh di sosial media sekelompok debt collector atau penagih utang yang diduga dari perusahaan fintech Kredivo, mengancam akan membunuh korban atau memaksa menjual aset jika tak membayar tagihannya.
Video itu disebarkan oleh akun @report.id di sosial media Twitter. Namun, pihak Kredivo membantah bahwa DC mereka melakukan tindakan atau pernyataan yang bernada ancaman tersebut.
BACA JUGA:
Kredivo mengatakan bahwa pihakya tidak menoleransi perilaku penagihan apapun di luar pedoman/kode etik OJK. "Agen kolektor kami telah tersertifikasi dan terlatih," tulis Kredivo dalam keterangannya yang beredar di media sosial.
Pihak peruhaan pinjaman ini pun mengatakan bahwa akan mengambil tindakan tegas jika ada agen kolektornya yang melanggar aturan yang berlaku, termasuk pemberhentian.
BACA JUGA:
Lebih jauh, Kredivo menganggap bahwa narasi di dalam video yang menyebutkan ada ancaman pembunuhan hanya informasi yang dilebih-lebihkan.
"Kenyataannya, kolektor kami tidak melakukan hal ini. Kolektor yang terlibat telah bersama Kredivo selama bertahun-tahun dengan catatan yang bersih," tulisnya.
Pihak kolektor pun dinilai datang di waktu yang masih diperbolehkan, yaitu pukul 19.00 WIB.
"Kami sedang melanjutkan penyelidikan kami dan akan memberikan update lebih lanjut sesegera mungkin. Kami benar-benar berkomitmen penuh untuk bersikap transparan dalam hal ini dan menjunjung tinggi standar yang telah ditetapkan," ujar keterangan yang sama.
(Nanda Aria)
