2. Fatah
Gerakan Pembebasan Nasional Palestina atau Harakat at-Tahrir al-Watani al-Filastini (Fatah)
Tahun Pendirian: 1965
Pemimpin: Mahmoud Abbas Haluan
Fatah memperoleh dukungan Suriah dan berbasis di Damaskus. Pada tahun 1963 Fatah telah mengembangkan struktur organisasi tipe komando. Pada bulan Desember 1964, mereka melakukan operasi militer pertamanya ketika meledakkan instalasi pompa air Israel. Pada tahun 1968 Fatah—yang saat itu berpusat di Yordania—telah muncul sebagai kekuatan utama Palestina dan pada bulan Maret tahun itu menjadi sasaran utama serangan Israel di desa Karameh di Yordania yang menewaskan 150 gerilyawan dan 29 warga Israel. Kuatnya pengaruh Fatah di Karameh—terutama setelah penghinaan terhadap Arab dalam Perang Enam Hari tahun 1967—mendorong Fatah secara politik dan psikologis. Pada akhir tahun 1960-an, organisasi ini merupakan organisasi Palestina yang terbesar dengan pendanaan terbaik dan telah mengambil alih kendali efektif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).
3. FPLP
Front Populer untuk Pembebasan Palestina (FPLP) atau al-Jabhah al-Sha`biyyah li-Tahrir Filastini Tahun Pendirian: 1967
Pemimpin: Ahmad Sa'adat
Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP) dibentuk sebagai gerakan perlawanan oleh mendiang George Habash setelah pendudukan Tepi Barat oleh Israel pada tahun 1967.
Menggabungkan nasionalisme Arab dengan ideologi Marxis-Leninis, PFLP melihat kehancuran Israel sebagai bagian integral dari perjuangannya untuk menghapus kapitalisme Barat dari Timur Tengah.
Selama tahun 1970-an kelompok ini membina hubungan dengan kelompok militan di seluruh dunia, termasuk organisasi Baader Meinhof Jerman dan Tentara Merah Jepang.
Bekerja sama dengan kelompok lain, PFLP memelopori pembajakan pesawat sebagai cara penting untuk menarik perhatian terhadap pergerakan mereka, terutama dengan penangkapan pesawat Air France pada tahun 1976.