“Penting juga untuk menyadari bahwa serangan Hamas tidak terjadi dalam ruang hampa. Rakyat Palestina telah menjadi sasaran pendudukan yang menyesakkan selama 56 tahun,” kata Guterres sebagaimana dilansir Al Jazeera.
“Tetapi keluhan rakyat Palestina tidak bisa membenarkan serangan mengerikan yang dilakukan Hamas. Dan serangan-serangan mengerikan itu tidak bisa membenarkan hukuman kolektif terhadap rakyat Palestina,” katanya.
Guterres juga mengkritik Israel, tanpa menyebutkan namanya, dengan mengatakan “melindungi warga sipil tidak berarti memerintahkan lebih dari satu juta orang untuk mengungsi ke selatan, di mana tidak ada tempat berlindung, tidak ada makanan, tidak ada air, tidak ada obat-obatan dan tidak ada bahan bakar, dan kemudian terus melakukan pengeboman. bagian selatan itu sendiri.”
Komentar Sekretaris Jenderal tersebut memicu kemarahan Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan, yang menyebut pidato tersebut “mengejutkan”.
“Pernyataannya bahwa ‘serangan Hamas tidak terjadi dalam ruang hampa’ mengungkapkan pemahamannya terhadap terorisme dan pembunuhan,” kata Erdan dalam postingan di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter. “Sungguh menyedihkan bahwa pemimpin sebuah organisasi yang muncul setelah Holocaust memiliki pandangan yang begitu buruk.”