MALANG - Terdapat dua makam yang menjadi tujuan para wisatawan di Gunung Kawi, Malang, Jawa Timur, yakni makam Eyang Djoego atau bernama asli Kyai Zakaria II dan muridnya Raden Mas Iman Soedjono.
Sosok Eyang Djoego merupakan tokoh agama di masanya. Ia konon merupakan keturunan dari Raden Pakubuwana I yang memerintah di Keraton Mataram dari tahun 1705 sampai tahun 1719.
BACA JUGA:
Lantas siapa sosok Raden Mas Iman Soedjono yang juga dimakamkan di area pesarean Gunung Kawi?
Alie Zainal Abidin selaku Juru bicara Yayasan Ngesti Gondo menjelaskan, bila Raden Mas Iman Soedjono merupakan pengawal atau orang kepercayaan dari Kyai Zakaria II. Keduanya juga disebut merupakan anggota laskar Pangeran Diponegoro saat Perang Jawa.
BACA JUGA:
"Mereka berdua memang lari dan menyamarkan diri setelah kalah perang dengan Belanda. Tadinya mereka lari ke Blitar," kata Alie Zainal Abidin, dikonfirmasi pada Minggu (29/10/2023).
Di Blitar inilah akhirnya Kyai Zakaria II menyebarkan agama Islam dibantu oleh Raden Mas Iman Soedjono sang pengawal sekaligus bisa dikatakan murid kesayangannya. Raden Mas Iman Soedjono pun mendedikasikan dirinya untuk mengabdi dan menjaga sang tokoh agama itu.
"Raden Mas Iman Soedjono yang sejak awal masa pelarian dari Jawa Tengah itu mendedikasikan hidup beliau untuk takdzim kepada Eyang Djoego," ucapnya.
Pakaian Pangeran Diponegoro Terinspirasi dari Sahabatnya WN Arab. Konon kata Alie, Eyang Djoego yang merupakan keturunan ningrat juga rela menyebarkan agama Islam berganti nama dengan Eyang Djoego.
Hal ini untuk menghindari kejaran dari pasukan Belanda, di masa peperangan. Apalagi Eyang Djoego juga merupakan putra seorang ulama bernama Kyai Zakaria, yang juga turut melakukan perang terhadap Belanda.
"Eyang Djoego adalah putra seorang ulama yang akhirnya juga memilih jalan menjadi seorang pendakwah yang banyak membantu orang yang membutuhkan. Darimana saja bisa datang meminta bantuan beliau," tuturnya.
Dari karomah beliau itulah akhirnya konon banyak masyarakat saat itu hadir dan memeluk agama Islam. "Dan subhanallah ternyata banyak yang masalahnya bisa beres setelah bertemu dengan Eyang Djoego. Yang sakit sembuh,yang fakir mendapat rejeki, yang sedih jadi bahagia," bebernya.