JAKARTA- Mari mengenal 2 negara ini yang ternyata kirim senjata ke Hamas untuk lawan Israel. Mereka tentu saja berani dan bernyali mengambil risiko di saat negara lainnya tidak berani.
BACA JUGA:
Pasokan senjata tersebut tentu saja sangat membuat pihak militer Israel murka. Mereka khawatir pasukan Hamas mendapatkan pasokan senjata dari negara lain. Terlebih saat melakukan serangkaian serangan pada 7 Oktober lalu.
Milisi Hamas menggunakan persenjataan lengkap, kelompok ini berhasil menembus perbatasan antara enklave Palestina, Gaza, dan Israel lalu melakukan penyerangan ke wilayah Israel.
Dilansir dari berbagai sumber, Kamis (2/11/2023), pengiriman senjata biasa dilakukan dengan memanfaatkan ujung barat Jalur Gaza yang berhadapan dengan Laut Mediterania. Di mana Angkatan Laut Israel membatasi pergerakan orang hanya sampai 12 mil laut.
Namun batasan ini dipergunakan untuk menyelundupkan senjata di sepanjang Laut Mediterania. Sehingga Hamas tetap bisa menerima pasokan senjata dari para penyelundup.
Selain dari laut, para penyelundup senjata juga menggunakan terowongan sebagai rute alternatif untuk memasok senjata ke Hamas.
Karena wilayah Gaza memiliki perbatasan dengan Mesir. Terowongan pun dibangun di antara kedua wilayah demi mengirim senjata ke Gaza. Jaringan terowongan ini disebut-sebut dimanfaatkan untuk mengirimkan senjata seperti Fajr-3, Fajr-5, dan roket M-302.
Dalam kabar terbaru, salah seorang pejabat Tel Aviv menyebutkan sebagian dari senjata yang digunakan Hamas dalam serangan 7 Oktober diproduksi di Iran atau Korea Utara (Korut).
Ini tentu dapat diketahui dari analisa jumlah ranjau darat, granat berpeluncur roket (RPG) dan drone rakitan yang disita pasukan Israel. Persenjataan palestina sangat mahal termasuk mortir buatan Iran dan RPG Korut.
Sumber tersebut mengatakan setidaknya ada 5 hingga 10% senjata yang berasal dari Iran. Hal ini diketahui saat pembersihan amunisi dari daerah-daerah yang diserang.
Namun juga terdapat sekitar 10% yang berasal dari Korea Utara. Sisanya dibuat di Jalur Gaza. Hamas diyakini mengandalkan jaringan penyelundupan yang luas untuk membawa senjata ke Jalur Gaza yang terkepung.
Kelompok ini memproduksi amunisinya sendiri. Termasuk roket yang berulang kali ditembakkan ke kota-kota Israel.
Iran dan Korut sendiri diketahui memiliki kedekatan dengan Hamas. Iran, misalnya, telah memberikan ancaman baru bagi Israel jika benar-benar memulai invasi daratnya ke Gaza.
Sementara Pyongyang, dengan lugas menyebut Israel secara terbuka melakukan kejahatan perang dengan perlindungan dari Amerika Serikat (AS).
Serangan Hamas pada 7 Oktober, yang terburuk dalam sejarah menyebabkan kerumunan orang bersenjata masuk ke Israel dari Gaza. Hal itu menewaskan lebih dari 1.400 orang, sebagian besar warga sipil dan menculik 224 orang lainnya.
Namun Israel membalas dengan serangan tanpa henti. Kementerian Kesehatan di Gaza menyebut serangan udara telah menewaskan lebih dari 7.000 orang, sebagian besar adalah warga sipil.
(Hafid Fuad)