Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Serangan Udara Israel Ledakkan Kamp Pengungsi Al-Maghazi di Gaza, 47 Orang Tewas

Susi Susanti , Jurnalis-Senin, 06 November 2023 |05:49 WIB
Serangan Udara Israel Ledakkan Kamp Pengungsi Al-Maghazi di Gaza, 47 Orang Tewas
Serangan udara Israel ledakkan kamp pengungsi di Gaza (Foto: AFP)
A
A
A

Pejabat rumah sakit di Gaza juga mengaitkan ledakan tersebut dengan serangan udara Israel.

Video dari lokasi kejadian menunjukkan kerusakan parah, banyak bangunan rusak atau hancur.

“Saya melihat anak saya Kenan, putri saya Rahaf, saya melihat Ahmad anak saya dan Qais. Aku melihat ketiga saudaraku menjadi martir; Saya melihat teman-teman yang berada di rumah saya menjadi martir,” kata Alaloul.

“Rumah saya hancur total. Tempat itu penuh dengan anak-anak, dan sekarang, masih ada orang yang terjebak di reruntuhan di daerah yang tidak dapat kami jangkau.”

Dia mengatakan istri, ibu, ayah dan anak lainnya terluka. Istrinya terluka parah dan dirawat di unit perawatan intensif.

Kamp pengungsi Al-Maghazi terletak di bagian tengah daerah kantong pantai selatan Wadi Gaza, jalur air yang membelah Gaza utara dan selatan.

Menurut Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA), kamp tersebut dipenuhi dengan gang-gang sempit, tempat tinggal 33.000 orang sebelum konflik, di wilayah yang relatif padat dengan luas tidak lebih dari 0,6 kilometer persegi.

Jamal Al Aloul, warga Al-Maghazi, mengatakan dia sedang tidur nyenyak ketika tiba-tiba “seluruh bangunan menimpa kami.”

Ia mengatakan kedua anaknya tewas dalam ambruknya gedung tersebut namun ia tidak mengetahui siapa lagi yang tewas karena banyak orang yang tinggal di dalam gedung tersebut.

Penghuni kamp lainnya, Samah Shaqoura, mengatakan kepada CNN bahwa keluarganya sedang duduk di ruang tamu, tertawa dan mengobrol bersama ketika rumah mereka dibom.

“Saya lihat lampu merah, lalu kami gemetaran di sofa, saya lihat semua adik saya teriak-teriak. Ketika saya menemukan diri saya masih hidup, saya mencari siapa yang masih hidup,” katanya.

Dia mengatakan beberapa saat kemudian dia menemukan ayahnya meninggal.

Ibunya, Sundos Shaqura, mengatakan seluruh rumah tiba-tiba runtuh menimpa mereka, saat mereka berbagi teh setelah salat magrib.

Krisis kemanusiaan yang terjadi di Gaza telah memicu kritik global terhadap Israel, bahkan beberapa sekutu terdekatnya menyerukan penghentian pertempuran – baik jeda kemanusiaan atau gencatan senjata – agar bantuan dapat menjangkau warga sipil.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement