Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah Keturunan Untung Surapati Dibabat Habis Belanda, Dikejar hingga Ujung Jawa

Qur'anul Hidayat , Jurnalis-Senin, 06 November 2023 |17:56 WIB
Kisah Keturunan Untung Surapati Dibabat Habis Belanda, Dikejar hingga Ujung Jawa
Untung Surapati. (Foto: Dok Ist)
A
A
A

Belum lagi tambahan pasukan dari Raja Mataram. Pertempuran antara Belanda dengan koalisi keturunan Surapati dan Pangeran Singasari beserta Raden Mas anaknya, berlangsung hampir satu tahun. Pada 16 Juli 1768, Pangeran Singasari atau Parabujaka menyerah di Dapat, tenggara Lodalem, Kabupaten Malang.

Pengeran asal Mataram yang menolak pembagian kerajaan itu ditangkap bersama istri, dua anak perempuan dan anak laki lakinya yang masih kecil. Semua dibawa ke Semarang dan tiba 5 Agustus 1768. Sementara Raden Mas, putranya yang besar berhasil melarikan diri bersama Tirtanagara.

30 hari setelah ayahnya ditangkap, Raden Mas yang terluka parah terkepung prajurit Kompeni di daerah Rawa (Sekarang Tulungagung). Ia memilih menyerahkan diri kepada prajurit Sultan Mataram dan langsung digelandang ke Yogyakarta. Belanda membawa Raden Mas ke Semarang untuk dijebloskan ke penjara.

Sementara Pangeran Singasari, ayahnya diekstradisi ke Batavia. Singasari atau Prabujaka dibawa bersama dua anak perempuannya serta seorang putra remajanya. Dengan tertangkapnya Pangeran Singasari dan putranya (Raden Mas), pengejaran Belanda terfokus kepada Bupati Malang Malayakusuma.

Perburuan dilakukan di sepanjang pesisir selatan. Sebab melalui telik sandi Belanda mendapat kabar cucu Surapati tersebut hendak menuju Blambangan (Sekarang Banyuwangi). Malayakusuma bersama keluarganya yang sebagian besar wanita dan anak-anak terkepung di Sabak, dekat Lodalem. Malayakusuma menyerah dan digelandang menuju Malang.

Di saat beristirahat di pinggir pantai. Malayakusuma tiba tiba merebut sebatang tombak dan menusuk Kopral Smid Van Stam hingga tewas. Melihat itu, seorang pelayan prajurit Belanda sontak mencabut sebilah keris. Malayakusuma langsung ditikamnya. Cucu Surapati tersebut tewas seketika.

Dengan marah si pelayan melempar jasad Malayakusuma ke laut. Rombongan lalu melanjutkan perjalanan dengan tawanan yang tersisa. Pada 16 November 1768. Tiba di Wanapala, dua anak Malayakusuma yang masih berusia muda dibunuh. Sedangkan enam wanita, satu anak dan seorang pelayan dikirim ke Surabaya.

Sementara Tirtanagara, adik Malayakusuma yang termuda ditawan pasukan Kompeni di Antang (Sekarang Ngantang). Buntut dari pemberontakan Malang dan Lumajang para keturunan dan pengikut Surapati di Blambangan ditangkapi. Begitu juga di Malang. Seluruh keturunan Surapati dan keluarganya ditawan.

(Qur'anul Hidayat)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement