Intelijen menyatakan Filiponenko telah terlibat dalam organisasi ruang penyiksaan di wilayah pendudukan wilayah Luhansk, tempat tawanan perang dan sandera sipil menjadi sasaran penyiksaan yang tidak manusiawi.
“Filiponenko secara pribadi menyiksa orang secara brutal,” katanya.
Ada semakin banyak bukti mengenai meluasnya penggunaan penyiksaan oleh Rusia terhadap warga Ukraina di wilayah yang didudukinya. Sebuah laporan pada Agustus lalu menemukan bahwa hampir separuh warga Ukraina yang ditahan di pusat penahanan Rusia di Kherson menjadi sasaran penyiksaan yang meluas termasuk kekerasan seksual. Secara terpisah, jaksa penuntut Ukraina pada September lalu membuka lebih dari 3.000 kasus pidana atas dugaan kejahatan Rusia terhadap anak-anak di negara tersebut, termasuk penyiksaan.
Intelijen Pertahanan Ukraina memposting alamat Filiponenko dan memperingatkan orang lain.
Semua alamat pengkhianat dan tempat pelayanan mereka kepada teroris Rusia di wilayah yang diduduki sementara Ukraina telah diketahui! Intelijen Pertahanan Ukraina menyatakan bahwa semua penjahat perang dan kolaborator akan menerima balasan yang adil!,” bunyi pernyataan itu.
Seperti diketahui, ada beberapa upaya pembunuhan terhadap pejabat yang didukung Rusia di wilayah pendudukan Ukraina. Penjabat menteri dalam negeri dari LPR yang mendeklarasikan dirinya sendiri, Igor Kornet, terluka “parah” dalam ledakan pada Mei lalu.