Namun para ahli mencatat bahwa seperti halnya di India, para petani di Pakistan juga melakukan pembakaran tunggul untuk mempersiapkan musim tanam baru.
Fasilitas medis, toko kelontong, dan pompa bensin tetap buka di Punjab. Pihak berwenang telah mengimbau warga untuk memakai masker jika harus keluar rumah.
Rafi Alam, aktivis lingkungan hidup, mengatakan kebijakan pemerintah yang bertujuan memerangi kabut asap dibuat secara tergesa-gesa dan tidak ada gunanya.
“Sampai Anda mengenali suatu masalah sebagai sebuah masalah, bagaimana Anda dapat memperbaikinya? Apakah menyiram air atau menutup sekolah tiga hari dalam seminggu akan menyelesaikan masalah kabut asap?,” terangnya.
Menurut Indeks Kualitas Hidup Udara yang dikeluarkan oleh Universitas Chicago, polusi udara memperpendek umur manusia hampir tujuh tahun di wilayah paling tercemar di Pakistan, termasuk Lahore.
(Susi Susanti)