Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

1.600 Alumni Harvard Yahudi Ancam Tarik Sumbangan karena Antisemitisme Terkait Perang Hamas-Israel

Susi Susanti , Jurnalis-Minggu, 12 November 2023 |16:33 WIB
1.600 Alumni Harvard Yahudi Ancam Tarik Sumbangan karena Antisemitisme Terkait Perang Hamas-Israel
1.600 alumni Universitas Harvard Yahudi ancam tarik sumbangan terkait antisemitisme (Foto: Universitas Harvard/ Forbes)
A
A
A

Seperti diketahui, filantropi adalah penyumbang pendapatan terbesar di Harvard, menyumbang 45% dari pendapatan universitas sebesar USD5,8 miliar pada tahun lalu. Sumbangan filantropis menyumbang 9% dari anggaran operasional universitas tahun lalu dan 36% dari dana abadi sebesar USD51 miliar yang dikumpulkan selama beberapa dekade.

Menurut Dewan Kemajuan dan Dukungan Pendidikan (CASE), Meskipun sebagian besar sumbangan universitas berasal dari sumbangan besar, sumbangan kecil dari alumni menjadi sumber pendanaan yang semakin penting bagi pendidikan tinggi, namun sekitar 95% donasi yang diterima universitas pada 2022 berjumlah lebih kecil dari USD5.000.

CASE mengatakan universitas memuji tingginya jumlah donasi yang mereka terima untuk menunjukkan bahwa mereka memiliki basis alumni yang terlibat.

Meskipun sumbangan dalam jumlah besar sering kali dibatasi untuk tujuan tertentu, seperti pembangunan gedung atau fasilitas baru, namun universitas memiliki keleluasaan lebih dalam menggunakan sumbangan dalam jumlah kecil.

“Saya ingin memungkinkan orang-orang, berapa pun pendapatannya, untuk mengungkapkan kekecewaan, ketidakpuasan, atau patah hati mereka terhadap universitas,” terangnya.

“Ini adalah gerakan akar rumput egaliter di mana setiap donor, tidak peduli agama atau usia mereka, tidak peduli berapa banyak mereka biasanya berkontribusi, dapat berpartisipasi dalam ikrar ini untuk mengirimkan sinyal yang jelas bahwa budaya kampus yang beracun seperti ini merugikan semua orang,” lanjutnya.

Brooks mengatakan kepada CNN bahwa sejumlah kelompok serupa dari universitas lain telah menghubunginya untuk memulai kampanye serupa di kampus mereka masing-masing.

Lebih dari 300 alumni Cooper Union baru-baru ini juga mengancam akan mengakhiri sumbangan atas tanggapan sekolah di New York terhadap protes anti-Israel. Dalam surat yang dikirim ke sekolah tersebut awal bulan ini, mereka menuduh pemerintah “lebih peduli untuk menghindari skandal daripada melindungi siswa Yahudi.”

Juru bicara Cooper Union mengatakan kepada CNN bahwa sekolah tersebut sedang menyelidiki semua laporan antisemitisme, Islamofobia, dan bentuk diskriminasi lainnya dengan segera, menyeluruh, dan tidak memihak.

“Keselamatan dan keamanan mahasiswa, pengajar, dan staf kami adalah prioritas utama kami, dan kami menangani setiap kasus diskriminasi yang dilaporkan kepada kami dengan serius,” kata juru bicara tersebut.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement