SANTIAGO - Pada Januari 2014, tim sepak bola dalam liga teratas Chile menjadi pusat kontroversi karena seragam mereka yang menampilkan seluruh peta Israel sebagai bagian dari Palestina.
Isu Palestina memang bukan hal yang asing di Chile, dengan perkiraan sekira 300.000 pengungsi Palestina di negara ini, menjadikannya salah satu jumlah pengungsi terbesar di luar Timur Tengah.
Meskipun mendapat protes dan penolakan dari komunitas Yahudi di Chile, Deportivo Palestino, sebuah Klub Olahraga Palestina, memutuskan untuk tetap menggunakan seragam kontroversial tersebut.
Club Deportivo Palestino merupakan klub sepak bola profesional yang bermarkas di Santiago, Chile. Klub ini aktif berkompetisi di Primera División de Chile.
Pertandingan kandang yang menampilkan Club Deportivo Palestino dilangsungkan di Estadio Municipal de La Cisterna dengan kapasitas sekira 8.000 kursi.
Club Deportivo Palestino didirikan pada 20 Agustus 1920 selama kompetisi kolonial di Osorno, Chile. Klub ini berasal dari sekelompok orang Palestina, dan namanya mencerminkan asal usul komunitas Palestina di Chile.
Menurut sejarawan Amerika, Brenda Elsey, pada 1940-an, para pemimpin komunitas imigran Arab berharap menemukan tempat dalam budaya populer dan memutuskan untuk berpartisipasi dalam sepak bola.
Pada 1952, ketika Federasi Sepak Bola Chile mendirikan liga profesional pertama, Palestino diterima di Divisi Kedua dan berhasil memenangkan promosi ke Primera División.
Klub mencapai kejayaan pada 1955 dengan memenangkan kejuaraan nasional pertama mereka di bawah kepemimpinan kapten Argentina Roberto Coll. Pada periode ini, klub mendapatkan julukan "millonario" karena kemampuannya menarik pesepakbola kelas atas.
Pada 1978, Palestino memenangkan gelar liga kedua mereka, dipimpin oleh kapten Chili Elías Figueroa. Musim tersebut ditandai dengan rekor tak terkalahkan dan keberhasilan meraih Copa Chile, meraih gelar ganda liga dan piala.
Pada 2004, klub menjadi perusahaan terdaftar, tetapi hasilnya tidak sesuai harapan. Meskipun demikian, pada 2006, mereka berhasil mempertahankan tempat mereka di divisi satu Chile setelah menang dalam play-off melawan Fernandez Vial.
Palestino mencapai final turnamen Clausura 2008, namun kalah dari Colo-Colo. Setelah kesuksesan ini, klub berencana untuk melantai di bursa saham Chile dan Palestina.
Pada Januari 2014, Palestino didenda karena menggunakan jersey dengan nomor skuad berbentuk peta Palestina sebelum pembentukan Israel pada 1948.
Federasi Sepak Bola Chile mengeluarkan panggilan kepada presiden Palestino, Maurice Khamis Massu, untuk melarang jersey tersebut dan memberikan denda sejumlah USD15.000 kepada klub.
Sebagai tanggapan, para pemain memilih menampilkan peta Palestina melalui tato yang terletak di lengan bawa mereka. Kontroversi ini mencuat ke berita internasional, dan kini jersey klub Palestino, terutama nomor 11, sangat diminati.
Pemimpin Palestina di Chile, Mauricio Abu-Gosh, menyatakan bahwa tujuan mereka adalah meningkatkan kesadaran masyarakat tentang perjuangan Palestina dan mendorong persatuan komunitas Palestina di Chile.
(Rahman Asmardika)