ISRAEL – Pemimpin oposisi Israel Yair Lapid telah meminta Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu untuk mengundurkan diri, dengan mengatakan bahwa pemimpin Israel telah kehilangan kepercayaan publik.
Ini adalah pertama kalinya Lapid mendesak Netanyahu untuk mundur sejak serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober.
“Netanyahu tidak bisa tetap menjadi perdana menteri Israel. Kita memerlukan pemerintahan pemulihan nasional. dia harus pergi sekarang. Kita tidak bisa membiarkan diri kita memiliki Perdana Menteri yang kehilangan kepercayaan publik, baik dari sudut pandang sosial atau keamanan,” kata Lapid dalam wawancara dengan Channel 12 Israel.
“Orang-orang yang melakukan hal yang benar adalah lembaga pertahanan. Pemerintahan ini tidak berfungsi,” lanjutnya.
“Kita perlu mengubah pemerintahan,” ujarnya.
Namun, mantan perdana menteri tersebut menambahkan bahwa menurutnya sekarang bukanlah waktu yang tepat untuk mengadakan pemilu.
Sebaliknya, dia mengatakan tindakan terbaik bagi Partai Likud Netanyahu adalah menggulingkan pemimpin veteran tersebut dan menggantinya dengan rekan partainya.
Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Urusan Kemanusiaan dan Koordinator Bantuan Darurat Martin Griffiths mengatakan kengerian yang dialami warga sipil di Gaza semakin meningkat setiap hari dan “pembantaian” harus dihentikan.
Hal ini diungkapkan Griffiths setelah pasukan Israel menggerebek rumah sakit Al-Shifa.
“Ketika pembantaian di Gaza mencapai tingkat kengerian baru setiap hari, dunia terus menyaksikan dengan terkejut ketika rumah sakit diserang, bayi prematur meninggal, dan seluruh penduduk kehilangan sarana dasar untuk bertahan hidup,” terangnya.
“Ini tidak bisa dibiarkan berlanjut,” lanjutnya.
Griffiths juga mengeluarkan rencana "komprehensif" untuk mengendalikan pembantaian tersebut dan mendesak komunitas internasional untuk mendukungnya. “Dunia harus bertindak sebelum terlambat,” katanya.
(Susi Susanti)