Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Joe Biden Tuduh Hamas Lakukan Kejahatan Perang karena Operasikan Pusat Komando di Bawah RS Al-Shifa di Gaza

Susi Susanti , Jurnalis-Kamis, 16 November 2023 |15:03 WIB
Joe Biden Tuduh Hamas Lakukan Kejahatan Perang karena Operasikan Pusat Komando di Bawah RS Al-Shifa di Gaza
Presiden AS Joe Biden tuduh Hamas lakukan kejahatan perang (Foto: Reuters)
A
A
A

GAZA - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menuduh Hamas melakukan “kejahatan perang” karena mengoperasikan tempat yang diklaim AS dan Israel sebagai pusat komando di bawah rumah sakit (RS) Al-Shifa di Gaza.

Biden mengatakan dia membahas situasi berbahaya di rumah sakit tersebut, yang terbesar di Gaza, selama pertemuannya dengan Presiden China atau Tiongkok Xi Jinping pada Rabu (15/11/2023).

“Ada situasi di mana kejahatan perang pertama dilakukan oleh Hamas dengan menyembunyikan markas besar dan militer mereka di bawah rumah sakit. Dan itu faktanya. Itulah yang terjadi,” terangnya kepada wartawan saat konferensi pers, pada Rabu (15/11/2023).

Sebelumnya, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melancarkan serangan pada Rabu (15/11/2023) pagi di Al-Shifa, setelah menuduh Hamas beroperasi dari terowongan di bawah kompleks yang luas. Hamas langsung membantah klaim ini.

CNN tidak dapat memverifikasi klaim kedua belah pihak.

Israel mengatakan pasukannya menemukan peralatan militer yang digunakan oleh Hamas. Namun belum memberikan bukti mengenai jaringan terowongan luas yang diklaim digunakan oleh kelompok Hamas tersebut.

Seorang penasihat Perdana Menteri (PM) Israel kepada CNN pada Rabu (15/11/2023), mengatakan akan memberikan lebih banyak bukti untuk mendukung klaim mereka atas pusat komando Hamas.

Kondisi di Al-Shifa, yang telah kehabisan bahan bakar dan tidak lagi beroperasi, telah memburuk dengan cepat dalam beberapa hari terakhir di tengah pertempuran sengit, dengan para dokter memperingatkan akan adanya situasi “bencana” bagi pasien, staf, dan pengungsi yang masih berada di dalam.

Serangan pada Rabu (15/11/2023) juga memicu kecaman internasional yang luas.

Biden mencatat bahwa AS telah meminta Israel untuk “sangat berhati-hati” karena menargetkan Hamas di wilayah tersebut, namun menyatakan bahwa tindakan tersebut dapat dibenarkan.

“Kami mendiskusikan perlunya mereka sangat berhati-hati. Anda mempunyai situasi di mana Anda mengetahui bahwa terdapat cukup banyak teroris Hamas. Hamas telah menyatakan secara terbuka bahwa mereka berencana menyerang Israel lagi, seperti yang mereka lakukan sebelumnya,” terangnya.

Presiden juga mencatat kebiadaban serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel. “Jadi, gagasan bahwa mereka akan berhenti dan tidak melakukan apa pun adalah tidak realistis,” tambahnya.

Menurut Biden, pasukan Israel “membawa inkubator” dan “cara lain untuk membantu orang-orang di rumah sakit,” seraya menambahkan bahwa ada upaya untuk menyelamatkan dokter, perawat, dan personel lainnya dari bahaya.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement