Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pacari Wanita Malang, Bung Tomo Sekaligus Bakar Semangat Warga di Stadion Gajayana Perangi Belanda

Avirista Midaada , Jurnalis-Kamis, 16 November 2023 |08:48 WIB
Pacari Wanita Malang, Bung Tomo Sekaligus Bakar Semangat Warga di Stadion Gajayana Perangi Belanda
Bung Tomo Bakar Semangat Warga/ist
A
A
A

JAKARTA - Pahlawan pertempuran 10 November 1945 Bung Tomo konon pernah memberikan pidato semangat ke para pejuang Arek Malang di Stadion Gajayana. Momen itu dilakukan Bung Tomo saat mengunjungi Malang dan berdiri di hadapan ribuan orang arek-arek Malang untuk berorasi membakar semangat juang di Stadion Gajayana.

Pegiat Sejarah Museum Reenactor Ngalam Eko Irawan menyatakan, Bung Tomo beberapa kali pernah berpidato di hadapan arek-arek Malang usai kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Saat itu, Bung Tomo juga dekat dengan perempuan asal Malang Sulistina, yang membuat beberapa kali kunjungannya ke Malang dimanfaatkan Bung Tomo memompa semangat perjuangan arek-arek Malang melalui orasi-orasinya.

"Pada masa revolusi digunakan Bung Tomo kerap memompa semangat memberikan pidato di Stadion Gajayana ini. Beliau memompa semangat perjuangan para pejuang. Makanya kenapa Bung Tomo itu kan ada rumah di Malang, di Jalan Ijen. Jadi beliau sering jalan dari rumahnya ke Stadion Gajayana untuk memimpin pasukan perjuangan," ujar Eko Irawan, kepada Okezone.

Bahkan konon stadion yang kini berada di Jalan Semeru Malang itu menjadi markas militer para pejuang di kota untuk mempertahankan kemerdekaan. Perjuangan arek-arek Malang pun akhirnya membuahkan hasil, sehingga Belanda dan sekutunya mengakui kedaulatan Indonesia.

""Di Stadion Gajayana ini pula para tentara Belanda dan sekutu yang dikomandoi oleh Komandan KNIL Jawa Timur Jenderal Mayor JA Scheffelaar di 6 April 1950, menyerahkan kekuasaannya ke Kolonel Sungkono selaku Gubernur Militer Jawa Timur," ungkap dia.

Usaha perlawanan dari arek - arek Malang ini pun akhirnya membuahkan hasil. Perjuangan tak kenal lelah dengan menjadikan Stadion Gajayana sebagai markas militer para pejuang mempertahankan kemerdekaan, berbuah pengakuan kedaulatan Belanda dan tentara sekutu, yang lantas menyerahkan kekuasaannya ke Kolonel Sungkono selaku Gubernur Militer Jawa Timur.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement