JAKARTA – Ki Bagus Hadikusumo, tokoh Muhammadiyah yang sempat dikira memiliki kesaktian. Itu bermula ketika dirinya beserta rombongan diserang gerombolan penjahat.
Melansir laman resmi Muhammadiyah, peristiwa tersebut menimpa Ketua PP Muhammadiyah periode 1942-1953 itu pada saat dirinya menjabat sebagai anggota Parlemen Pusat Republik Indonesia.
Ki Bagus tinggal di Yogyakarta yang mengharuskannya kerap melakukan perjalanan dengan kereta api menuju Jakarta. Menukil buku “Derita Seorang Pemimpin”, Ki Bagus sedang menempuh perjalanan menggunakan kereta api menuju Jakarta dari Yogyakarta untuk menghadiri sidang Parlemen.
Di perjalanan, kereta yang ditumpangi Ki Bagus diadang segerombolan penjahat. Mereka membabi-buta menghujani kereta dengan peluru.
Para penumpang panik dan langsung merebahkan diri di atas lantai, wanita dan anak-anak menjerit. Berbeda dengan Ki Bagus yang sedang duduk di dekat jendela bergeming dan tetap santai. Desingan peluru seakan tidak dihiraukannya.
Padahal, tas dan beberapa barang yang diletakkan di tempat barang di atas kepalanya berserakan. Bahkan, sebutir peluru berhasil melobangi peci yang dikenakan Ki Bagus, peci itu terpental terkena bidikan senjata api, peluru tersebut berhasil melobang peci.
Namun, hanya mampu menembus lapisan luar peci dan kemudian peluru tersebut menyelip di lipatan peci tersebut, tidak sampai tembus keluar. Sementara tasnya juga tidak luput dari lesatan peluru tajam tersebut.
Ki Bagus membuka tasnya di dalam kamar sesampainya di Hotel Des Indes, Jakarta. Seketika kamar beraroma harum karena aroma bekas tumpahan parfum atau minyak wangi dari botol yang tertembak peluru tadi.