Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Bebas dari Penjara, Mantan Napi Teroris Ingin Kembali Usaha Servis Komputer

Eka Setiawan , Jurnalis-Senin, 20 November 2023 |09:52 WIB
Bebas dari Penjara, Mantan Napi Teroris Ingin Kembali Usaha Servis Komputer
Mantan Napiter bebas dari penjara dan ingin kembali buka servis komputer (Foto : Istimewa)
A
A
A

SEMARANG – Seorang narapidana terorisme (napiter) kelompok Neo Jamaah Islamiyah (JI) Agus Suparnoto alias Krisna (48) bebas dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) II B Tuban, Jawa Timur. Pada Minggu 19 November 2023, malam selepas Isya, Krisna tiba di rumahnya di wilayah Kelurahan Srondol, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang.

Dasar pembebasannya sesuai dengan Surat Lepas nomor: W.15.PAS.PAS.25.PK.05.12-1451 ditandatangani Kepala Lapas Tuban Edi Kuhen. Dia sebelumnya divonis 5 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Timur tertanggal 6 Mei 2020. Dia bebas murni, hanya mendapatkan remisi 6 bulan. Penahanan pertamanya pada 18 Mei 2019 setelah Krisna ditangkap di Gresik, Jawa Timur.

Kedatangannya di lingkungan tempat tinggalnya disambut pihak RT maupun RW setempat. Petugas dari Unit Identifikasi Sosialisasi (Idensos) Satgas Wilayah Jateng Densus 88/Antiteror Polri menyambanginya. Beberapa petugas dari Polda Jateng, Polrestabes Semarang, maupun Polsek Banyumanik termasuk dari TNI juga terlihat di sana.

Rekan yang dulu satu kasus dengannya, yakni Joko Priyono alias Karso (51) warga Lamper, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang tampak pula tiba di rumah Krisna.

“Kami ini beda loh dengan yang aksi-aksi (bom) itu. Kami juga berbaur, biasa dengan warga di lingkungan. Contohnya saya dulu waktu ditangkap warga itu malah pada kaget (tidak percaya). Wartawan nyari jeleknya saya di masyarakat nggak ada (karena aktif bermasyarakat, bersosialisasi),” kata Karso malam itu.

Karso sebelumnya ditangkap Densus 88 di Caruban, Kabupaten Madiun, Provinsi Jawa Timur pada Selasa 14 Mei 2019. Sementara Krisna ditangkap di Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur pada Sabtu (18/5/2019), alias tak lama setelah Karso ditangkap.

Di organisasi Neo JI, Karso dulunya memimpin Sasana. Sementara Krisna adalah Qoid Alwi, semacam kepala intelijen. Keduanya dulu menamatkan pendidikan S1 di Kota Semarang.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement