GAZA – Perdana Menteri (PM) Iasrael Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa menyetujui kesepakatan pertukaran tahanan akan menjadi keputusan yang sulit, namun merupakan keputusan yang tepat, dan keputusan tersebut didukung oleh lembaga keamanan.
“Upaya perang tidak akan merugikan tetapi akan memungkinkan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) untuk mempersiapkan pertempuran yang akan datang,” terangnya, dikutip BBC.
Dia juga berterima kasih kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, yang menurutnya membantu meningkatkan kerangka kerja yang telah ditetapkan untuk memasukkan lebih banyak sandera dengan harga konsekuensi yang lebih rendah.
Seperti diketahui, kabinet Israel bertemu untuk melakukan pemungutan suara mengenai usulan kesepakatan yang memungkinkan Hamas membebaskan puluhan sandera, dan jeda pertempuran selama empat hari.
Netanyahu mendesak seluruh kabinet untuk mendukung kesepakatan pertukaran tahanan Palestina dengan warga Israel yang disandera di Gaza. Dia mengatakan bahwa pasukan keamanan mendukung kesepakatan tersebut dan perang terhadap Hamas akan terus berlanjut.
Dia mengatakan bahwa Israel akan melanjutkan perangnya melawan Hamas sampai mencapai semua tujuannya.
Dalam sebuah pernyataan video yang direkam sebelum kabinet bertemu untuk membahas kemungkinan kesepakatan sandera, dia mengatakan "omong kosong" diucapkan yang menyatakan bahwa perang akan dihentikan setelah para sandera dibebaskan.
Netanyahu menggambarkan kembalinya para sandera sebagai “tujuan suci dan utama”.