Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kim Jong Un Rayakan Keberhasilan Korut Luncurkan Satelit Mata-Mata ke Luar Angkasa

Susi Susanti , Jurnalis-Sabtu, 25 November 2023 |17:03 WIB
Kim Jong Un Rayakan Keberhasilan Korut Luncurkan Satelit Mata-Mata ke Luar Angkasa
Pemimpin Tertinggi Korut Kim Jong-un merayakan keberhasilan peluncuran satelit mata-mata ke luar angkasa (Foto: Reuters)
A
A
A

PYONGYANG - Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un mengucapkan selamat kepada tim ilmuwannya atas peluncuran satelit mata-mata dan menyebutnya sebagai era baru kekuatan luar angkasa.

Dia menggambarkan misi tersebut sebagai "latihan penuh pertahanan diri".

Korea Utara diketahui menembakkan roket yang diyakini berisi satelit mata-mata pada Selasa (21/11/2023).

Mereka mengklaim bahwa hal itu berhasil namun Korea Selatan mengatakan masih terlalu dini untuk mengetahui apakah satelit tersebut berfungsi, setelah dua peluncuran sebelumnya gagal.

Menurut Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) yang dikelola pemerintah, Kim muncul di resepsi para ilmuwan dan teknisi luar angkasa pada Kamis (24/11/2023) bersama istrinya Ri Sol Ju dan putrinya, Kim Ju Ae.

Dia mengatakan peluncuran tersebut telah mendorong negara tersebut memasuki era baru kekuatan ruang angkasa.

Kim mengatakan kepemilikan satelit pengintaian adalah bentuk hak untuk membela diri.

Perdana Menteri (PM) Korea Utara Kim Tok Hun mengatakan satelit tersebut akan memberikan militer mereka kemampuan untuk menyerang seluruh dunia.

Mengembangkan satelit mata-mata yang berfungsi adalah bagian utama dari rencana militer lima tahun Korea Utara – dan teknologi tersebut secara teori dapat memungkinkan Pyongyang untuk memantau pergerakan pasukan dan senjata Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan di Semenanjung Korea, sehingga memungkinkan negara tersebut mendeteksi ancaman yang datang.

Beberapa jam setelah peluncuran pada Selasa (21/11/2023), media pemerintah Korea Utara mengklaim bahwa mereka telah meninjau gambar pangkalan militer AS di Guam.

Peluncuran tersebut mendapat kecaman keras dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) serta negara-negara lain termasuk Amerika Serikat dan Jepang.

Dan hal ini telah memicu perselisihan dengan Korea Selatan, yang mengatakan mereka yakin Korea Utara menerima bantuan dari Rusia.

Peluncuran terbaru ini dilakukan setelah kunjungan langka Kim ke Rusia pada September lalu, ketika Presiden Vladimir Putin menawarkan bantuan kepada Pyongyang untuk membangun satelit.

Peluncuran satelit yang disebut "Malligyong-1" oleh Pyongyang adalah upaya ketiganya setelah dua upaya gagal pada Mei dan Agustus lalu.

Korea Selatan mengkonfirmasi bahwa peluncuran tersebut berhasil namun mengatakan masih terlalu dini untuk menentukan apakah satelit tersebut berfungsi seperti yang diklaim oleh Korea Utara.

Korea Selatan menangguhkan sebagian perjanjian militer lima tahun dengan Korea Utara, setelah peluncuran satelit Pyongyang pada Selasa (21/11/2023).

Pyongyang menanggapinya dengan mengancam untuk menangguhkan perjanjian tersebut secara penuh, dan menambahkan bahwa pihaknya “tidak akan pernah terikat” lagi dengan perjanjian tersebut.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement