Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kenapa Israel Melanggar Gencatan Senjata? Ternyata Mau Kirim Rudal

Bertold Ananda , Jurnalis-Selasa, 28 November 2023 |07:33 WIB
Kenapa Israel Melanggar Gencatan Senjata? Ternyata Mau Kirim Rudal
Ilustrasi kenapa Israel melanggar gencatan senjata (Foto: Reuters)
A
A
A

JAKARTA - Kenapa Israel melanggar gencatan senjata terhadap Palestina menjadi salah pertanyaan yang membuat masyarakat dunia terheran.

Padahal Para menteri luar negeri negara-negara Arab menyambut baik kesepakatan gencatan senjata sementara antara Israel dan kelompok militan Gaza Hamas pada Rabu kamarin. Sayang, Israel malah melanggarnya.

Lantas kenapa Israel melanggar gencatan senjata?

Melansir dari media Surat Kabar Asharq Al-Awsat, memaparkan bahwa berdasarkan perjanjian gencatan senjata yang dicapai, negara Israel dan kumpulan organisasi Hamas sepakat untuk menghentikan pertempuran selama empat hari untuk memungkinkan pembebasan 50 sandera yang ditahan di Gaza sebagai ganti 150 warga Palestina yang dipenjara di Israel, dan masuknya bantuan kemanusiaan ke wilayah kantong tersebut.

Dengan kesepakatan itu membuat Israel berdalih boleh melakukan serangan dikarenakan perjanjian gencata senjata itu hanya untuk memberikan bantuan kemanusian. Tidak untuk mengurangi penyerangan ke Hamas.

Dalam pelanggarannya ini, Israel meluncurkan rudal darat ke udara ke pesawat tak berawak. Tentunya kiriman rudal ini mematahkan gencatan senjata yang lemah antara kedua pihak.

Sementara itu, Hizbullah dan Israel tidak secara resmi menandatangani perjanjian gencatan senjata, namun pejabat dari kedua belah pihak mengisyaratkan bahwa mereka bersedia memperpanjang jangka waktu gencatan senjata Hamas-Israel selama empat hari hingga perbatasan Lebanon.

Selain itu, para menteri luar negeri Arab memimpin kelompok kontak yang terdiri dari negara-negara mayoritas Muslim yang melobi sekutu utama Israel dan Dewan Keamanan PBB untuk mengakhiri perang Gaza dan bergerak menuju solusi permanen konflik Israel-Palestina.

“Tidak boleh ada pengurangan akses berdasarkan kemajuan dalam pembebasan sandera lebih lanjut… Menghukum penduduk sipil Gaza karena menahan sandera sama sekali tidak dapat diterima.”Pungkas Pangeran Faisal bin Farhan bin Abdullah.*

(Rina Anggraeni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement