INDIA - Setidaknya 24 orang tewas akibat petir dan hujan lebat serta badai es di India.
Cuaca merusak rumah-rumah dan membunuh ternak di seluruh negara bagian Gujarat barat.
Para ahli meteorologi mengatakan badai jarang terjadi di Gujarat selama musim dingin dan hujan deras membuat banyak orang lengah.
Banjir bandang dan sambaran petir membunuh ribuan orang di India setiap tahunnya. Para ilmuwan memperingatkan bahwa kenaikan suhu global memicu lonjakan kejadian cuaca ekstrem.
Meningkatnya suhu permukaan daratan dan laut menghangatkan udara di atasnya dan menyediakan lebih banyak energi untuk mengusir badai petir dari sumber petir.
Hujan dan badai es diperkirakan akan terus berlanjut di India barat pada Senin (27/11/2023) .
Para pejabat dalam sebuah pernyataan pada Minggu (26/11/2023) malam mengatakan setidaknya 18 dari 24 kematian disebabkan oleh sambaran petir.
Kantor berita Reuters melaporkan dengan mengutip data pemerintah negara bagian, bahwa negara bagian Gujarat dilanda hujan lebat disertai badai petir dan hujan es pada Minggu (26/11/2023) dan Senin (27/11/2023), dengan beberapa daerah menerima curah hujan hingga 144mm (5,7 inci) dalam 24 jam.